Probolinggo – Melandainya kasus Covid-19 di seluruh daerah membuat perekonomian mulai kembali normal, salah satunya okupansi hotel. Di Kota Probolinggo sendiri, tingkat hunian hotel mulai naik sekitar 30%.
Kenaikan okupansi hotel tersebut disampaikan Humas Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI), Kota Probolinggo, Andre. Dikatakan okupansi hotel di Kota Probolinggo mulai naik sekitar 32% hingga lebih.
“Untuk di hotel kami, okupansi hotel mencapai 32%. Ada juga yang okupansinya lebih dari 32%. Namun kenaikan tersebut juga berlaku saat weekend. Hal tersebut tak lepas dari Covid-19 yang benar – benar hilang,” ujarnya, Sabtu (3/9/2022).
Di Hotel Tampiarto sendiri, kata Andre, meski okupansinya naik, namun pihak hotel tidak menaikkan tarif hotel.
Selain itu, pihak hotel sendiri masih membatasi hari kerja karyawan, yakni antara 19 hingga 20 hari kerja, karena melihat okupansi hotel yang masih belum mencapai 50%.
Dengan adanya acara Hari Jadi Kota Probolinggo yang mulai digelar, pengusaha hotel optimis tingkat hunian hotel dapat kembali naik. Tak hanya hari jadi, kebijakan Pemkot sendiri yang juga membuka pariwisata membuka angin segar bagi pengusaha hotel.
“Dengan even yang berlangsung hingga 11 September ini, kita berharap akan ada dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Kota Probolinggo, yang berdampak ke okupansi hotel dan restoran,” ujarnya.
Namun demikian, pihak hotel juga berharap Pemerintah Kota Probolinggo juga melihatkan pengusaha hotel. Paling tidak, seluruh hotel Kota Probolinggo diimbau untuk memasang banner ucapan Hari Jadi Kota Probolinggo.
“Besar harapan kita, seluruh pihak hotel ini mendapat kesempatan untuk memeriahkan acara ini salah satunya dengan instruksi pemasangan baner, karena ini akan berdampak kepada okupansi hotel dan resto di Kota Probolinggo,” imbuh Andre.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.