Lumajang,- Tiga alat berat penambang pasir di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candiouro, Kabupaten Lumajang, terseret banjir lahar Gunung Semeru, Minggu (11/9/2022).
Kejadian bermula ketika hujan lebat terjadi sejak Sabtu (10/9/22) sore hingga pagi tadi. Hujan itu mengakibatkan banjir di sungai aliran Gunung Semeru, yang semakin membesar dan menyeret dua alat berat.
Untungnya, pada saat kejadian aktivitas pekerja tambang sudah kosong. Para pekerja bergegas meninggalkan area tambang lantaran mereka khawatir bakal terjadi banjir besar.
Meski sudah tidak ada penambanng, namun dua alat berat yang belum sempat dipindahkan, terseret banjir hingga 15 meter dari lokasi sebelumnya. Satu alat berat milik Parman, dua alat lainnya masih belum diketahui pemiliknya.
“Saat itu, saya bersama bersama penambang lainnya berhenti melakukan pertambangan karena hujan. Namun tiba-tiba banjir lahar dari Gunung Semeru datang, penambang langsung menyelamatkan diri sedangkan dua alat berat terseret lahar sejauh 15 meter,” kata Rendi, salah satu penambang.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengimbau para penambang pasir segera menghentikan aktivitas pertambangan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Jika terjadi hujan untuk berhenti menambang dulu karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar dari Gunung Semeru,” terangnya.
Selain itu, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu kilometer dan sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif Gunung Semeru.
“Sebab kawasan itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif sebagai alur luncuran awan panas,” wanti Wawan. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT