Lumajang,- Seluruh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, kompak menolak pengunduran diri Ahmad Anang Syaifuddin sebagai ketua dewan setempat.
Ketua Fraksi PAN Nur Hidayati misalnya, ia menyebut pengunduran diri Anang sebagai ketua dewan bakal menjadi kerugian besar bagi DPRD Kabupaten Lumajang.
Sebab menurutnya, Anang merupakan figur panutan bagi mayoritas wakil rakyat di Kabupaten Lumajang, terutama bagi politisi muda.
“Kami dari 8 fraksi di DPRD Kabupaten Lumajang menyatakan penolakan terhadap kemunduran diri beliau dari jabatannya karena beliu adalah figur panutan kita semua,” kata Nur Hidayati, Selasa (13/9/22).
Usai mendengar pernyataan Anang saat sidang paripurna, Senin (12/9/22) kemarin, dijelaskan Nur Hidayati, seluruh fraksi lantas melakukan rapat intern untuk membahas persoalan itu.
“Tentu setelah paripurna kemarin, kami melakukan rapat intern dan setiap fraksi menyatakan menolak keputusan Pak Ketua mundur secara pribadi,” jelas dia.
Dijelaskan Nur Hidayati, tak sedikit instansi yang justru meminta Anang mencabut pengunduran diri Anang sebagai Ketua DPRD Lumajang. “Secara pribadi, saya sangat menyayangkan pengunduran diri beliau,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris DPED Lumajang Mahfud mengaku pihaknya hingga kini belum menerima surat resmi atas pengunduran diri Anang Akhmad Syaifuddin sebagai ketua dewan. Sebaly, ia sudah menerima surat penolakan seluruh fraksi atas pengunduran diri Anang.
“Kita belum menerima surat resmi dari beliau Ketua DPRD, tapi kalau semua surat yang saya teeima sejak pagi tadi yaitu surat penolakan dari fraksi,” pungkasnya.
Diketahui, Anang gagal melafalkan sila ke-4 pancasila saat menemui mahasiswa yang menggelar demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di gedung DPRD Lumajang, Jum’at (7/9/22) sore.
Khawatir marwah wakil rakyat tercoreng akibat insiden itu, Anang pun menyatakan undur diri sebagai ketua dewan dalam rapat paripurna yang digelar Senin, kemarin. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT