Probolinggo,- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Probolinggo mendatangi pendopo Bupati Probolinggo pada Selasa (20/9/2022) siang. Rombongan dari salah satu badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama (NU) tersebut ditemui langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.
Selain wabup, terlihat sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut hadir dalam pertemuan tersebut mulai dari Asisten I Bidang Pemerintahan Heri Sulityanto, Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kerja dna Transmigrasi Doddi Nur Baskoro, Kadis Sosial M Arif, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Ugas Irwanto.
Ketua DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo Babul Arifandie mengatakan, kedatangannya ke Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa bertujuan untuk bersilaturrahim ke Wabup Timbul selaku pemimpin di Kabupaten Probolinggo sekaligus untuk mengenalkan kembali keberadaan Sarbumusi yang sempat mati suri.
“Silaturrahim, karena Sarbumusi Kabupaten Probolinggo sempat fakum sekitar 1 dekade. Selain itu, kami juga butuh arahan beliau untuk menjalankna roda organisasi ini,” katanya, Selasa (20/9/2022).
Sementara itu, Wabup Timbul dalam arahannya mengatakan, terdapat dua hal penting yang harus dipikirkan bersama terkait dunia perburuhan. Pertama ialah kepentingan masyarakat.
Dalam hal ini Wabup berharap Sarbumusi dapat memerhatikan upah yang didapatkan buruh harus sepadan, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kedua yang tka kalah penting menurutnya ialah kepentingan investor. Jangan sampai karena terlalu mengedepankan krpentingan masyarakat atau buruh, kesanggupan dan kekuatan investor dalam dunia pengupahan terlalu ditekan.
“Bagaimana pun investor itu kan mencari keuntungan. Mari bangun bersama Kabupaten Probolinggo ini, semakin banyak investor, tentu lapangan pekerjaan juga akan semakin banyak. Dan hal ini tentu dapat menekan angka kemiskinan,” paparnya.
Selain itu, Wabup Timbul juga mengatakan, dalam mengurusi dunia perburuhan, Sarbumusi diharap tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Sehingga, jalan keluar dari persoalan perburuhan tidak selalu dengan aksi demo. Memurutmya, segala persoalan yang ada lebih baik diselesaikan dengan kepala dingin.
“Mari jaga kondusivitas Probolinggo, agar semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi, apalagi sekarang Probollinggo sudah ada tol,” terangnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R