Malang,- Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang berakhir ricuh. Hasil kemenangan Persebaya Surabaya membuat Aremania masuk ke lokasi pertandingan dan berusaha mengejar para pemain.
Para pemain, baik dari Arema FC pun Persebaya langsung dievakuasi meninggalkan lapangan dengan baracuda. Supporter pun berusaha masuk ke dalam lapangan dan dihalau petugas keamanan dari Polri dan TNI.
Para suporter merusak fasilitas stadion dan melemparkan flare ke berbagai arah. Petugas keamanan kewalahan menghadapi ribuan suporter Aremania yang terus merangsek.
Akibat kerusuhan ini, dikabarkan 127 orang meninggal dunia dan 180 orang lainnya luka-luka. Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Para korban dari suporter lantas dievakuasi menggunakan truk Brimob ke RSUD Kanjuruhan dan rumah sakit terdekat lainnya.
“Imbas kerusuhan yang terjadi di laga Arema vs Persebaya, total 127 orang meninggal dunia,” kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, Minggu (2/10/22) seperti dinukil dari Merdeka.com
Dalam keterangan tertulisnya, Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita atas jatuhnya para korban di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada pekan ke-11 Liga 1 2022 pada Sabtu (1/10/22) malam itu.
“Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka,” ungkap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R