Probolinggo,- Ratusan pendukung Jinggomania, Probolinggo dan beberapa suporter menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya 125 suporter Arema, Senin malam (3/10/2022).
Selain doa bersama, mereka juga menyatakan sikap untuk berdamai dan berharap kejadian tersebut tidak terulang.
Aksi solidaritas dan doa bersama ini digelar di depan Stadion Bayuangga. Selain dihadiri Kapolres Probolinggo Kota, Wali Kota Probolinggo, juga tampak Jinggomania dan Curva Sud Probolinggo. Hadir juga perwakilan suporter dari beberapa klub bola di Indonesia.
Mengawali aksi solidaritas ini, masing – masing perwakilan suporter menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya 125 suporter Arema.
Selain itu, atas kejadian tersebut, para suporter siap berdamai dan berharap tidak akan ada lagi kericuhan suporter khususnya di Probolinggo.
Salah satu suporter, Heri Ali Dafi mengatakan, selain aksi solidaritas, mereka juga menuntut pengusutan tuntas kejadian tersebut.
“Saya rasa, seluruh suporter Indonesia menuntut hal yang sama, yakni mengusut tuntas kejadian kemarin, serta meminta ke depan tidak ada lagi kejadian serupa sehingga tidak ada lagi ibu-ibu yang kehilangan anaknya,” ujarnya.
Aksi diwarnai doa bersama, agar keluarga korban diberikan ketabahan dan para korban diampuni dosa-dosanya.
Menutup aksi solidaritas ini, para suporter menghidupkan lilin, serta lampu HP. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, tak hanya para suporter yang berduka. Namun kejadian di Kanjuruhan Malang, juga menjadi duka bersama, dan pada malam hari ini, para suporter juga berikrar damai.
“Saya sebagai Wali Kota Probolinggo dan secara pribadi turut berduka cita atas meninggalnya korban termasuk salah satunya warga Kota Probolinggo. Dengan apa yang sudah terjadi, semoga ke depan, persepakbolaan di Indonesia bangkit dan menjadi lebih baik,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.
