Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

Ekonomi · 7 Okt 2022 16:12 WIB

Akibat Hujan, Tengkulak Ajukan Penawaran Ulang Harga Tembakau


					Akibat Hujan, Tengkulak Ajukan Penawaran Ulang Harga Tembakau Perbesar

Probolinggo – Musim hujan sangat berpengaruh terhadap proses pengeringan tembakau milik para petani di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, gara-gara hujan, para tengkulak mengajukan penawaran ulang terhadap harga tembakau yang sebelumnya telah disepakati.

Hal itu dialami Sadrawi, petani tembakau di Dusun Kaliurang, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku, harus menjemur kembali 3 kuintal tembakaunya pada Jumat (7/10/2022).

“Sebab proses penjemuran yang saya lakukan sehari sebelumnya tidak maksimal lantaran terjadi hujan lebat,” ujarnya ketika ditemui di lokasi penjemuran tembakau rajangannya, Jumat.

Ia menceritakan, Kamis (6/10/2022) kemarin, ia mengaku, optimistis tembakau yang sudah dirajangnya kemudian dijemur itu harganya lumayan tinggi. Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, langit tiba-tiba mendung yang disusul hujan lebat. “Hujannya hampir maghrib itu baru reda,” katanya.

Padahal menurutnya, tembakau yang dirajangnya itu sudah ditawar Rp55 ribu sebelum hujan turun. Setelah diguyur hujan, Sadrawi meyakini harga tembakaunya akan anjlok.

“Tidak tahu nanti akan ditawar berapa, yang jelas turun harganya, sudah rusak begini warnanya,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Imam Wahyudi, tengkulak tembakau dari desa setempat. Ia mengatakan, dirinya terpaksa harus melakukan rembuk ulang dengan Sadrawi terkait harga yang sudah disepakati sebelumnya.

Sebab dengan kualitas yang sudah menurun akibat hujan, tentu gudang tempatnya memasok harga juga akan mematok harga lebih rendah. “Nanti saya rembuk ulang, kalau tidak dikurangi harganya bisa rugi saya,” paparnya.

Selain dari Sadrawi, Imam juga mengaku, ada sekitar 20 petani lainnya yang sudah menjalin kesepakatan dengannya sebelum hujan turun, Kamis (6/10/2022) siang. Namun, ia berjanji tak akan mematok harga jauh terlalu rendah dari harga awal.

“Nanti malam akan saya datangi satu per satu. Kalau yang rajangan halus, mungkin masih bisa ngangkat Rp40 ribu,” katanya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Awal Tahun, BPS Sebut Kabupaten Jember Alami Deflasi

12 Maret 2025 - 19:33 WIB

Pekan Kedua Ramadan, Harga Telur Ayam di Lumajang Tembus Rp35 Ribu/Kg

12 Maret 2025 - 16:12 WIB

Bulan Puasa, Pesanan Madu Klanceng Semakin Kenceng

10 Maret 2025 - 13:01 WIB

Trending di Ekonomi