Kraksaan,- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya, Kamis (6/10/22) sore, mengakibatkan sejumlah petani garam setempat gagal panen.
Seperti yang disampaikan salah satu petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Suparyono. Ia mengatakan, sejatinya ia dan para petani garam lainnya sedang panen raya garam.
Namun, alam tiba-tiba tak bersahabat. Hujan mengguyur wilayah Kraksaan sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Alhasil, garam di tambak yang sedianya siap panen, kembali mencair.
“Ya biasanya saya panen kemarin dilanjut hari ini. Namun gara-gara hujan jadi gagal panen,” curhat Suparyono, Jum’at (7/10/32).
Ia mengungkan, gagal panen itu membuatnya menderita kerugian tak sedikit. Dengan 60 ton garam yang gagal dipanen, maka kerugian yang ia alami sekitar Rp60 juta.
“Harga garam sekarang ini Rp1.300 per kilogram. Kemarin saja itu sekitar 50 sampai 60 ton yang gagal panen, jadi sekitar Rp60 juta lebih kerugian kita,” terang Suparyono.
Beruntung ia masih memiliki tambak garam yang menggunakan sistem katup gadis sehingga garam masih bisa diselamatkan. Dalam sistem ini, kristalisasi garam tetap bisa dilakukan meskipun diguyur hujan deras.
“Ya untungnya masih ada katuo gadis ini, masih bisa tetap proses kristalisasinya, meskipun tidak banyak hanya sekitar 7 ton saja,” pungkasnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT