KRAKASAAN – Tahun depan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo akan menyediakan layanan Ultrasonography (USG) bagi semua Puskesmas. Hal ini dilakukan demi meminimalisasi terjadinya pertambahan angka stunting.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes setempat, Sri Wahyu Utami mengatakan, tahun ini Dinkes memang sudah mempersiapkan pengadaan alat USG. Sehingga, pada tahun depan, sebanyak 33 puskesmas di Kabupaten Probolinggo sudah memiliki alat USG untuk memeriksa ibu hamil.
“Menggunakan USG dua dimensi pemeriksaannya, nanti ada dokter yang bertugas,” katanya, Senin (10/10/2022).
Ia pun menyebut, dengan adanya alat ini, para ibu bisa memeriksakan kondisi kandungannya sebanyak enam kali selama masa hamil. Sehingga, kesehatan janinnya bisa terus dipantau dan mendapatkan asupan gizi yang cukup. “Pastinya nanti akan ada dokter yang mengoperasikannya,” katanya.
Meski begitu, ia mengharap semua ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya ke layanan ini sudah terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi mudahnya rujukan dan penanganan apabila terdapat ibu hamil dalam risiko tinggi.
“Diusahakan menggunakan kepesertaan BPJS Kesehatan. Kalau memang tidak mampu, kan bisa melalui BPJS yang PBI (penerima bantuan iuran, Red.). Kalau mampu, bisa melalui jalur mandiri,” paparnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy ketika melakukan kunjungan ke Paiton, Minggu (9/10/2022) meminta agar pelayanan di puskesmas juga disediakan USG. Hal ini menurutnya agar memudahkan masyarakat dalam memeriksakan kesehatan kandungannya juga dalam rangka memerangi angka stunting.
“Target 2024 itu stunting berada di angka 14 persen. Kalau ada USG, kemungkinan janin itu stunting atau cacat kan bisa diketahui dan dilakukan pencegahan dini. Makanya, puskesmas saya minta menyediakan,” katanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.