Menu

Mode Gelap
Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara

Lingkungan · 13 Okt 2022 15:08 WIB

Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Petakan Titik Rawan Genangan


					Antisipasi Puncak Musim Hujan, BPBD Petakan Titik Rawan Genangan Perbesar

Probolinggo – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo telah mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi di Kota Probolinggo. BPBD telah memetakan titik-titik rawan genangan saat terjadi hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini wilayah Kota Probolinggo memasuki musim hujan, di mana intensitas hujan yang turun masih belum memasuki puncak. Selain itu, hujan yang turun tidak setiap hari.

“Jika dilihat dari prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), puncak musim hujan akan terjadi pada pertengahan Desember 2022 hingga Januari 2023. Sedangkan, bulan Oktober, hingga November 2022 bisa dikatakan masuk awal musim hujan,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi dampak puncak musim hujan, BPBD Kota Probolinggo telah memetakan titik rawan genangan. Titik-titik itu tersebar di lima kecamatan, namun yang terbanyak berada di Kecamatan Mayangan, dan Kanigaran.

Sedangkan, titik rawan banjir berada di Kecamatan Wonoasih dan Kedopok. “Jadi dari hasil pemetaan, di lima kecamatan di kota, seluruhnya ada titik rawan genangan jika hujan dengan intensitas lebat terjadi,” ujarnya.

Untuk memberikan respon cepat jika terjadi bencana, BPBD telah menyiapkan total 55 anggota, terdiri dari tim TRC BPBD berjumlah 15 orang adminstrasi posko 5 orang, relawan PB 30 orang, relawan Rescue BPBD 10 orang.

“Selain itu jika terjadi bencana BPBD sendiri dapat menggerakkan stekeholder kebencanaan terkait. Termasuk instansi vertikal, yakni TNI, dan Polri,” imbuh Sugito. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter

24 November 2024 - 12:19 WIB

Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman

23 November 2024 - 15:44 WIB

Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

22 November 2024 - 14:36 WIB

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Trending di Lingkungan