Probolinggo – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo telah mengantisipasi bencana yang berpotensi terjadi di Kota Probolinggo. BPBD telah memetakan titik-titik rawan genangan saat terjadi hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini wilayah Kota Probolinggo memasuki musim hujan, di mana intensitas hujan yang turun masih belum memasuki puncak. Selain itu, hujan yang turun tidak setiap hari.
“Jika dilihat dari prediksi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), puncak musim hujan akan terjadi pada pertengahan Desember 2022 hingga Januari 2023. Sedangkan, bulan Oktober, hingga November 2022 bisa dikatakan masuk awal musim hujan,” ujarnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi dampak puncak musim hujan, BPBD Kota Probolinggo telah memetakan titik rawan genangan. Titik-titik itu tersebar di lima kecamatan, namun yang terbanyak berada di Kecamatan Mayangan, dan Kanigaran.
Sedangkan, titik rawan banjir berada di Kecamatan Wonoasih dan Kedopok. “Jadi dari hasil pemetaan, di lima kecamatan di kota, seluruhnya ada titik rawan genangan jika hujan dengan intensitas lebat terjadi,” ujarnya.
Untuk memberikan respon cepat jika terjadi bencana, BPBD telah menyiapkan total 55 anggota, terdiri dari tim TRC BPBD berjumlah 15 orang adminstrasi posko 5 orang, relawan PB 30 orang, relawan Rescue BPBD 10 orang.
“Selain itu jika terjadi bencana BPBD sendiri dapat menggerakkan stekeholder kebencanaan terkait. Termasuk instansi vertikal, yakni TNI, dan Polri,” imbuh Sugito. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.