Probolinggo,- Seorang remaja asal Kabupaten Probolinggo, sejak beberapa hari terakhir, menetap di Stadion Kanjuruhan Malang. Ia diduga depresi pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang itu.
Nasib nahas remaja bernama Rusdi (17) warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo itu diketahui setelah video saat ia tidur di area Stadion Kanjuruhan Malang beredar.
Dalam video berdurasi 36 detik itu, Rusdi terlihat mengenakan kaos beratribut Arema warna hitam. Dalam video itu, ia mengatakan bahwa ketiga temannya telah meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/22) lalu.
“Saya (berangkat ke Stadion Kanjuruhan) berempat dengan tiga teman saya, Aldi, Aulia dan Alex,” ucapnya dalam video yang kini viral di media sosial (medsos) itu.
Informasi yang dihimpun, Rusdi merupakan anak yatim piatu. Ia sudah 12 hari berada di Stadion Kanjuruhan namun enggan pulang meski hidupnya terlunta-lunta.
Remaja ini dikabarkan ia enggan pulang ke rumahnya karena masih menunggu tiga orang temannya yang telah meninggal dunia pasca tragedi itu.
Selain itu, ia diduga juga takut kepada kakaknya yang ada di rumah jika kembali ke kampung halamannya di Desa Kertosuko.
Salah satu tetangga Rusdi, Abdul Ghoni (24) mengatakan, Rusdi di desanya dikenal sebagai remaja yang suka berbuat onar. Bahkan akibat tabiatnya itu, pihak keluarga enggan menjemputnya ke Malang meski mengetahui keberadaan Rusdi.
“Siapa yang mau jemput dia, kelakuannya buat onar terus kalau di sini. Kalau kasihan memang iya, tetapi ya gimana? Dia pernah di Besuki Situbondo dipukuli orang. Pulang sebentar terus keluar lagi. Kabarnya Pak Kades (Kepala Desa) sudah berangkat jemput dia ke Malang,” terang Ghoni, Kamis (13/10/22).
Sejauh ini, Pemerintah Kecamatan Krucil serta Kepala Desa Kertosuko belum memberikan respon saat dikonfirmasi.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, Kabid Rehabilitas Sosial (Rehabsos) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Ninis Wijayati menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan RSUD Kanjuruhan terkait kondisi Rusdi.
“Sementara ini kita masih menunggu konfirmasi dari Kanjuruhan. Tapi, kita sudah kontak dengan RSUD Kanjuruhan,” ujar Ninis. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R