Menu

Mode Gelap
Terkuak! Pembacokan di Winongan Dipicu Sengketa Tanah Warisan Kesaksian Perangkat Desa, CT Sudah 2 Tahun jadi Pemuas Nafsu Ayah Tiri Dua Warga Winongan Dibacok Tetangga Bejat! Pria di Bantaran Gagahi Anak Tiri hingga Berbadan Dua Motor Karyawan Toko HP Dimaling, Pelaku Pura-pura Pinjam untuk Ambil Uang Muhammadiyah Lumajang Luncurkan Layanan Ojek Online hingga Servis Kendaran dan Elektronik

Peristiwa · 15 Okt 2022 16:45 WIB

Sungai Lereng Semeru Meluap, 2 Eskavator Terseret Lahar


					Sungai Lereng Semeru Meluap, 2 Eskavator Terseret Lahar Perbesar

Lumajang,- Hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Sabtu (15/10/22), membuat 5 sungai banjir akibat tidak mampu menampung debit air dari wilayah selatan.

Lima sungai yang banjir meliputi Sungai Curahkobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo; Sungai Glidik Desa Purorejo Kecamatan Senduro; Sungai Regoyo Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian; Sungai Mujur Desa Nguter Kecamatan Pasirian; dan Sungai Besuk Sat Desa / Kecamatan Pasrujambe.

Bahkan, selama 7 jam sejak pukul 03.04 – 10.38 WIB, Pos Pengamatan Gunungapi Semeru mencatat telah terjadi 31 getaran banjir.

Akibatnya, selama 7 jam banjir melanda, setidaknya ada 2 unit alat keruk tambang pasir diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru.

“Satu unit eskavator terbawa arus di aliran Sungai Mujur dan satu unit eskavator juga terbawa arus di aliran Sungai Watulapis Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo,” kata kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi BPBD Lumajang Joko Sambang.

Beruntung, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Sebab, pada saat banjir terjadi, para pengemudi 2 alat berat itu sedang tidak ada dilokasi.

“Kami telah mengirimkan Pusdalops TRC BPBD untuk melakukan pemantauan dan monitoring serta himbauan di beberapa titik,” Joko menambahkan.

Joko juga mengimbau kepada masyarakat lereng Semeru agar tidak melakukan aktivitas dengan radius 0,5 km dari tepi sungai aliran lahar Gunung Semeru. Warga atau penambang dilarang beraktifitas di sepanjang Sungai Besuk Kobokan.

“Kami imbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” beber dia. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dua Warga Winongan Dibacok Tetangga

11 Januari 2025 - 17:06 WIB

Pohon Roboh Timpa Rumah, Tewaskan Lansia

10 Januari 2025 - 13:14 WIB

Ini Identitas Orang Meninggal di Tengah Sawah Desa Wonosari Lumajang

8 Januari 2025 - 14:49 WIB

Geger! Warga Wonosari Lumajang Temukan Mayat di Tengah Sawah

8 Januari 2025 - 06:34 WIB

Pengemudi Mengantuk, Avanza Tabrak Truk Boks di Tol Gempol-Pasuruan

6 Januari 2025 - 15:52 WIB

Suzuki Carry di Lumajang Hangus Terbakar saat Hendak Isi BBM

6 Januari 2025 - 11:55 WIB

Gudang Penyimpanan Bibit Kentang di Lereng Bromo Terbakar, Warga Curigai Oknum Petugas TNBTS

4 Januari 2025 - 14:47 WIB

Polisi Pastikan Mayat Membusuk di Muara Sungai Dringu adalah Pelajar Hilang

3 Januari 2025 - 18:18 WIB

Motor versus Truk Fuso, Pengendara Motor Tewas

3 Januari 2025 - 11:11 WIB

Trending di Peristiwa