Menu

Mode Gelap
Emosi Saat Disapa, Eks Napi Tantang Polisi, Begitu Diperiksa Positif Sabu dan Judi Online Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

Ekonomi · 22 Okt 2022 12:16 WIB

Sering Turun Hujan, Petani Tembakau Galau


					GALAU: Aktivitas petani di Kabupaten Lumajang usai petik daun tembakau. (foto: Asmadi) Perbesar

GALAU: Aktivitas petani di Kabupaten Lumajang usai petik daun tembakau. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari terakhir membuat wilayah Kabupaten Lumajang kerap diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Fenomena alam ini, tak ayal membuat petani tembakau galau.

Salah seroang petani tembakau di Desa Yosowilangun Kidul, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Ole Sugito mengatakan, intensitas hujan tinggi otomatis membuat para petani tembakau terdampak.

Sebab, para petani tidak hanya kesulitan saat memetik daun tembakau namun juga kesulitan untuk mengeringkan tembakau yang sudah dirajang.

“Apabila tembakau rajang kekurangan sinar matahari, maka tembakau akan berwarna hitam dan berbau. Kualitas tembakau yang rendah ini menyebabkan harganya anjlok,” Sugito, Sabtu (22/10/22)

Menurutnya, saat kondisi cuaca tak menentu seperti saat ini, maka sudah dipastikan para petani tembakau harus mengeluarkan tenaga dan biaya ekstra.

Sebab, aktivitas pengeringan tembakau jadi tak menentu. Disisi lain, biaya yang dikeluarkan bakal membengkak, yang digunakan untuk membeli terpal pelindung air, menambah jumlah pekerja dan sebagainya.

“Kalau panas mataharinya terik, tidak sampai sehari sudah kering. Kalau hujan, jangankan deras, mendung sedikit kita sudah panik buru-buru mengamankan tembakau supaya tidak busuk,” ujar dia.

Keluhan senada disampaikan petani lainnya di Desa Yosowilangun Kidul, Marni. Menurutnya, cuaca yang tidak menentu ini membuat para petani tembakau terancam merugi.

Saat cuaca stabil, harga jual tembakau berada di kisaran Rp50 ribu per kilogram (kg). Namun jika kualitas tembakau turun pasca terdampak cuaca, harganya hanya di kisaran Rp25 ribu sampai Rp30 ribu/kg.

“Kalau hujan terus begini ya susah, karena harga tembakaunya bisa turun drastis,” keluh Marni.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono menjelaskan, pertaruhan harga tembakau ada pada saat penjemuran hari pertama setelah proses rajang.

Jika pada hari pertama cuacanya mendung meskipun dua hari berikutnya panas, maka kualitas tembakau tidak akan sebaik jika penjemuran hari pertama cuacanya panas.

“Pertaruhannya pada hari pertama, asalkan panas, hari berikutnya mendung masih tidak masalah, tapi kalau hari pertama sudah mendung ya jelek,” jelas dia. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Trending di Ekonomi