Lumajang,- Pondok Pesantren (Ponpes) kini bukan hanya tempat untuk menimba ilmu keagamaan. Saat ini ponpes telah berkembang menjadi wadah pengembangan multi skill santri, termasuk dalam dunia usaha.
Di Ponpes Darun Najah di Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang misalnya. Di Ponpes ini, santri tidak hanya dibekali pengetahuan namun juga kemampuan berwirausaha.
Salah satu produk menonjol karya santri Ponpes Darun Najah adalah Abon Lele. Abon lele ini diproduksi santri sejak setahun terakhir disela-sela kesibukan mereka belajar.
Proses pembuatannya, lele segar berukuran besar dibersihan, dikukus, lalu dipisahkan kulit dan tulang kemudian dagingnya diambil. Proses ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar tangan santri tidak sampai tertusuk tulang lele.
Selanjutnya, santri menyiapkan aneka bumbu yang dicampur, kemudian bumbu dipanaskan hingga mengental.
Selanjutnya daging lele dituangkan ke bumbu hingga berwarna coklat. Kemudian, abon dicetak dan dikeringkan sebelum akhirnya digoreng.
Proses terakhir, abon yang telah digoreng masih perlu dipisahkan dari cairan dan minyak. Setelah itu, abon sudah siap disajikan.
Salah satu santri Ponpes Darun Najah, Amilus Sholihat mengatakan, pembuatan abon awalnya menyulitkan karena ia tidak biasa. Namun lama-kelamaan, ia bisa cekatan.
“Kini abon lele laris manis, diminati pelanggan dari berbagai daerah, tidak hanya dari Kabupaten Lumajang saja,” kata Amilus.
Amilus mengaku amat mendukung santripreuner yang dikembangkan pesantrennya. Sebab dapat meningkatkan wawasan santri tentang wirausaha, selain asah keterampilan.
“Setelah keluar dari pondok pesantren nanti, InshaAllah kami tidak akan kebingungan soal pekerjaan. Sebab, di pondok Darun Najah ini, selain mengaji juga diajarkan cara berwirausaha,” ungkap diam
Dewan Pengasuh Ponpes Darun Najah, Gus Labibul Wildan mengatakan, pesantren ini memilik cara tersendiri untuk mengambangkan jiwa entrepreneur santri-santrinya.
Pesantren Darun Najah, menurutnya, berkomitmen mengajarkan santrinya agar bisa menjadi wirausahawan terutama di sektor peternakan ikan lele, konveksi dan juga pertanian.
“Selain memiliki usaha budidaya ikan lele dan aneka abon, pesantren juga memiliki banyak bidang usaha lain diantaranya konveksi dan budidaya pisang cavendish. Dari badan usaha yang dikelola pesantren, tiap bulannya terdapat sirkulasi uang hingga Rp10 juta,” terang Gus Labibul. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT