Menu

Mode Gelap
Tiket Masuk Bromo Dinilai Terlalu Mahal, Menhut Beri Jawaban Begini Menhut Minta Polhut Tindak Tegas Pembalakan Liar dan Tambang Ilegal Pecah Ban, Truk Terjun ke Sawah di Tol Paspro Gunung Semeru Masih Fluktuatif, Jalur Pendakian Kembali Dibuka Terbatas Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter Senpi Polisi di Probolinggo Diperiksa, Cegah Penyalahgunaan saat Nataru

Kesehatan · 24 Okt 2022 22:56 WIB

Awalnya Kejang, Bocah 11 Tahun di Pasuruan Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut


					Awalnya Kejang, Bocah 11 Tahun di Pasuruan Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut Perbesar

Pasuruan,- Di Kabupaten Pasuruan, tercatat ada 3 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal akut. Dari tiga anak itu, salah satunya adalah Fisilmi Kaffah (11), warga Kelurahan Gondangwetan, Kecamatan Gondangwetan.

Putra dari pasangan suami istri Hasan Bisri (39) dan Nikmatul Faiza (31) itu meninggal dunia saat dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya pada 10 September 2022 lalu .

Menurut Hasan Bisri, awalnya putranya tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri pada Senin, 22 Agustus 2022 lalu. Kemudian ia dibawa ke Puskesmas Ranggeh.

“Tiba-tiba kejang sapai tidak sadar, terus saya bawa ke Puskesmas (Ranggeh),” kata Bisri saat ditemui di rumahnya, Senin (24/10/2022).

Setelah di periksa di Puskesmas, pihak puskesmas langsung merujuk anaknya ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan.

Di di RSUD dr. R Soedarsono, bocah kelas 5 SD ini menjalani perawatan seperti biasanya. Di sana, ia diberi infus parasetamol dan diberi obat kejang.

“Diberi infus parasetamol dan obat kejang, kalau parasetamol cair tidak,” kata Bisri menegaskan.

Namun sampai tiga hari, kondisi Kaffah, tak kunjung tidak ada perkembangan. Oleh dokter RSUD dr R Soedarsono dicurigai mengalami infeksi otak.

“Di rumah sakit Purut tidak ada perkembangan, kemudian dirujuk ke RSUD Bangil,” terang Bisri.

Di RSUD Bangil, Fissilmi Kaffah menjalani proses CT Scan. Menurut Basri, dari pihak dokter menyatakan belum menemukan gangguan di otaknya.

Namun selang lima hari kemudian, putranya oleh pihak dokter dinyatakan menderita gagal ginjal akut.

“Vonis itu setelah menjalani perawatan di Bangil selama 5 hari, pihak rumah sakit bilang kalau anak saya kena gagal ginjal dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya,” jelasnya.

Sesampainya di RSUD dr Soetomo Surabaya, Fisilmi Kaffah langsung menjalani proses cuci darah. Setelah menjalani proses cuci darah, kondisinya tidak kunjung membaik dan tetap tidak sadarkan diri.

Tim dokter kemudian melakukan proses CT Scan. Hasilnya, Fisilmi dinyatakan mengalami infeksi otak. Memasuki hari ke 10 kondisinya semakin memburuk.

“Pada Sabtu tanggal 10 September 2022 sekitar pukul 11.00 WIB, anaknya akhirnya meninggal dunia,” (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Satu Tahun Beroperasi, RSUD Ar-Rozy Kota Probolinggo Layani 3 Ribu Pasien

23 Desember 2024 - 16:21 WIB

Di Lumajang, 815 Perempuan Jalani Rawat Jalan dan 82 Lainnya Rawat Inap Akibat Kanker Payudara

20 Desember 2024 - 12:11 WIB

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Trending di Kesehatan