Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

Berita Pantura · 25 Okt 2022 16:30 WIB

Provinsi Belum Respon, Tarif Bus Ikuti Usulan Organda


					Provinsi Belum Respon, Tarif Bus Ikuti Usulan Organda Perbesar

Probolinggo – Sejak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemilik perusahaan bus melalui Organisasi Angkutan Darat (Organda) telah mengajukan kenaikan tarif. Namun hingga saat ini, penyesuaian tarif resmi belum dikeluarkan provinsi. Sehingga, saat ini tarif bus menggunakan penyesuaian tarif melalui kesepakatan organda.

Hal tersebut disampaikan Kepala UPT Terminal Bayuangga, Budi Harjo. Dikatakan sampai saat ini, penyesuaian tarif yang dikeluarkan Provinsi Jawa Timur masih belum keluar. Masih belum keluarnya penyesuaian tarif ini, diperkirakan masih dibahas di provinsi.

“Karena tarif dari provinsi belum keluar, perusahaan otobus (PO) tetap menggunakan penyesuaian tarif yang disepakati melalui Organda yakni mulai dari 10%, hingga 20% lebih dari tarif sebelum kenaikan harga BBM,” ujarnya, Selasa (25/10/2022).

Tarif bus Patas misalnya, untuk Probolinggo – Surabaya yang sebelumnya Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu. Sedangkan untuk kelas ekonomi, sebelumnya Rp26 ribu menjadi Rp33 ribu hingga Rp35 ribu.

Untuk bus kelas ekonomi, Probolinggo – Yogyakarta (AKAP) saat ini mencapai Rp140 ribu, dari sebelumnya Rp110 ribu hingga 115 ribu. Meski begitu, sampai saat ini tidak ada komplain dari penumpang terkait tarif bus baik Patas maupun ekonomi yang menaikkan tarif melebihi kesepakatan

“Sampai saat ini masih belum ada penumpang yang komplain tentang adanya bus yang menaikkan tarif lebih tinggi. Sebagian besar bus telah menaati penyesuaian tarif yang disepakatai melalui Organda,” imbuh Budi. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Awal Tahun, BPS Sebut Kabupaten Jember Alami Deflasi

12 Maret 2025 - 19:33 WIB

Trending di Ekonomi