Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Lingkungan · 28 Okt 2022 07:57 WIB

Waspada! Aktifitas Gunung Semeru Meningkat, Alami 619 Letusan


					WASPADA: Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas selama sepekan terakhir, warga diminta waspada. (foto: dokumentasi) Perbesar

WASPADA: Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas selama sepekan terakhir, warga diminta waspada. (foto: dokumentasi)

Lumajang,- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Semeru di Lumajang merekam adanya peningkatan aktivitas Gunung Semeru selama sepekan terakhir.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu secara visual dan instrumental, terdeteksi alami gempa letusan dan gempa hembusan. Selama periode 17–23 Oktober 2022, terjadi 619 kali letusan.

Bahkan, saat malam hari, dari Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, yang berjarak tak sampai 5 kilometer, terpantau jelas saat Gunung Semeru memuntahkan lava pijar.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, Gunung Semeru memang memiliki karakteristik fluktuatif. Artinya, sewaktu-waktu aktivitas vulkanik Gunung Semeru bisa turun atau meningkat.

“Kalau kondisi cuaca cerah, kecil maupun besar lava pijar bisa terlihat jelas. Hanya saja, saat kondisi ekstrem seperti ini yang musti diwaspadai saat hujan deras, atau kadang-kadang kabut. Makanya, imbauan sekecil apapun mohon masyarakat memperhatikan,” kata Patria, Kamis (27/10/22).

Menurutnya, dari hasil pengamatan selama ini, telah menunjukkan bahwa ada indikasi suplai lava ke Gunung Semeru lumayan signifikan.

Material itu bisa kapan saja dimuntahkan ke Puncak Jonggring Saloko. Endapan lava ini bisa turun ke lereng jika terkena interaksi hujan deras. Oleh karena itu, PVMBG masih menetapkan status Gunung Semeru siaga level IIl.

“Dalam status siaga Level III masyarakat mohon tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi),” pintanya.

Di luar jarak 13 kilometer, tambahnya, masyarakat sebaiknya tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotens terdampak awan panas.

“Meski kondisi Gunung Semeru fluktuatif, tetapi sejauh ini masih terbilang aman,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

 

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan