Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Kesehatan · 1 Nov 2022 15:46 WIB

Waspada! 24 Warga Lumajang Suspek Penyakit Kencing Tikus


					Waspada! 24 Warga Lumajang Suspek Penyakit Kencing Tikus Perbesar

Lumajang,- Sepanjang tahun 2022, sedikitnya 24 warga di Kabupaten Lumajang terdeteksi terinfeksi penyakit leptospirosis (penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan terinfeksi).

Koordinatot Sub Substansi Penyakit Menular dan Tidak Menular (Dinkes P2KB) Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang, Askap Hariyanto mengatakan, dari 24 pasien yang yang suspek leptospirosis, 3 orang diantaranya dinyatakan positif terjangkit.

“Tiga pasien yang dinyatakan positif itu terjadi pada bulan Juli yang lalu, dan sekarang mereka sudah dinyatakan sembuh total,” kata Askap, Selasa (1/11/2022).

Ia menyebut, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan guna mencegah dan mengobati penyakit ini. Terlebih, penyakit ini tidak selalu menunjukkan gejala.

Ia meminta masyarakat mengetahui gejala dari leptospirosis, seperti demam, pusing dan nyeri otot. Demam yang ditimbulkan, mirip dengan efek yang ditmbulkan akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Demamnya lebih tinggi DBD, biasanya lebih spesifik ke otot betis nyerinya, ada juga kekuningan di mata tapi itu jarang ditemukan,” jelas dia.

Jika ditemukan adanya gejala meskipun tidak berat, imbuhnya, masyarakat diharapkan segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Sementara itu, papar Askap, penyebab terjadinya penyakit leptospirosis ini diakibatkan karena kencing tikus yang terinfeksi oleh bakteri leptospira.

“Memang penyakit ini tidak menular. Tetapi dari tikus yang membawa bakteri dari urinnya semisal dari lingkungan dan makanan yang kotor seperti selokan yang sering digenangi oleh air sehingga kalau ada seseorang yang terluka, tentu sangat mudah terinfeksi,” terangnya.

Untuk itu, Askap mengimbau kepada masyarakat agar terus menjaga kebersihan llingkungan sekitar rumahnya. Tujuannya, agar dijauhkan dari penyakit suspek leptospirosis tersebut.

“Untuk masyarakat Lumajang, saya imbau agar terus melakukan kebersihan dilingkungannya masing-masing. Apabila ada sisa makan segera dibakar saja agar tidak mengundang tikus datang dan berkeliaran di dalam rumah,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan