Maron,- Forum internasional G20 bakal digelar di Bali, 15 hingga 16 November 2022 mendatang. Sebagai tuan rumah, Indonesia disebut-sebut bakal mendapat banyak keuntungan.
Tak ayal, dukungan untuk forum yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan internasional itu mengalir. Seperti yang dilakukan para habaib, ulama dan warga di Kabupaten Probolinggo.
Mereka mengggelar istighosah akbar yang diinisiasi oleh Pendiri Yayasan Alhassanah Foundation Habib Najib Salim Attamimi. Itighosah berlangsung di Masjid Alhassanah, Desa Suko, Kecamatan Maron, (Kamis 3/11/22) sekitar pukul 20:00 WIB.
Rangkaian doa hingga maulid dibacakan dalam istighosah yang diikuti warga dari berbagai daerah ini. Tak hanya lelaki, kaum hawa pun tak ketinggalan mengikuti rangkaian dengaj khusyu’.
Ketua Yayasan Alhassanah Foundation Probolinggo, Habib Salim Quraisy menjelaskan, istighosah itu dilakukan untuk mendukung Indonesia menjadi tuan rumah G20.
“Kita patut bangga sebagai warga negara Indonesia, karena negara kita ini menjadi tuan rumah di G20,” kata Salim Quraisy.
Menurutnya, dengan menjadi tuan rumah G20, Indonesia dapat mengawal kebijakan internasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Insha-Allah, Indonesia bakal lebih baik lagi kedepannya, kamiam bangga Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. Makanya G20 ini harus kita dukungan dan sukseskan,” imbaunya.
Di lokasi yang sama, Pembina Alhassanah Foundation, Mujahid Ansori menyebut, ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah G20 merupakan bukti bahwa bangsa kini menjadi negara percontohan perdamaian dunia.
“Islam terbesar di dunia itu adalah negara Kita Indonesia. Indonesia memiliki banyak suku, budaya dan banyak pulau, tetapi tidak ada perpecahan yang signifikan,” bebernya.
Dengan dijadikannya Indonesia sebagai tuan rumah G20, diharapakan dapat menjadi kiblat perdamaian dunia Internasional.
“Harapan kita, Indonesia ini menjadi corak percontohan dunia. Maka dari itu, G20 harus didukung, salah satunya dengan melakukan doa bersama seperti malam ini,” Mujahid memungkasi. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R
