Lumajang,- Jalan ambles di KM 59 Jalur Piket Nol, tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Jum’at (4/11/22), membuat jalur Lumajang – Malang putus.
Selain itu, dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi. Untuk sementara waktu, aliran Sungai Curah Kobokan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, jadi jalur alternatif.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan, jalan ambles itu akan diperbaiki oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, karena merupakan jalan nasional. Diperkirakan, jalan akan diselesaikan bersamaan dengan pembangunan Jembatan Gladak Perak.
“Ini akan ditangani oleh temen-temen BBPJN, satu kesatuan pelaksanan bersamaan dengan pembangunan Jembatan Gladak Perak,” kata Thoriqul, Sabtu (5/11/2022).
Jalan tersebut akan mendapatkan perhatian khusus agar proses perbaikannya cepat selesai. Harapannya, akses Lumajang – Malang lekas pulih.
“Nanti ada penanganan khusus karena ini jalan nasional, harapannya nanti Jembatan Gladak Perak selesai, pemulihan jalan ini juga selesai,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, Apri Artoto mengamini perbaikan jalan akibat longsor di Piket Nol akan mendapatkan prioritas yang sama dengan pembangunan Jembatan Gladak Perak.
“Kami upayakan memang penanganan ini berbarengan dengan Jembatan Gladak Perak, agar mobilitas masyarakat tidak terganggu,” ungkapnya.
Pihaknya menargetkan, perbaikan jalan longsor akan rampung tidak sampai dua bulan kedepan. Sebelum akhir Desember 2022, jalur nasional itu diupayakan sudah bisa dilalui.
“Penyelesaiannya paling lama dua bulan, harapannya akhir Desember ini. Tetap kita bangun disini, ini masih bisa diperbaiki,” pungkas dia. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT