Probolinggo,– Untuk memulihkan perekonomian setelah pandemi Covid-19 mereda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo menggandeng Universitas Brawijaya guna melatik pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Diharapkan kiprah UMKM di Kota Probolinggo ini dapat menekan laju inflasi melalui produk-produknya.
Pelatihan diberikan kepada puluhan perwakilan UMKM mulai dari kuliner, kerajinan, hingga produk – produk UMKM lainnya.
Pelatihan meliputi peningkatan kapasitas pelaku UMKM, peningkatan kualitas produk, hingga upaya peningkatan kapasitas menghadapi bencana di Kota Probolinggo.
“Pelatihan yang kami berikan ini merupakan upaya BPBD Kota Probolinggo pasca pandemi Covid-19, karena sejak masa pandemi hingga September 2020, jumlah UMKM di Kota Probolinggo meningkat dari 6.000 UMKM menjadi 19.200 UMKM. Dengan pelatihan ini diharapkan produk UMKM dapat meningkat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, Rabu (9/11/2022).
Pelatihan dengan tiga narasumber dari Universitas Brawijaya yakni, Amin Setyo Leksono, Harsuko Riniwati, dan Fitri Candra Wardhana. Materi pelatihan terkait managemen keuangan, yang merupakan hal penting bagi pelaku UMKM.
Dalam managemen keuangan ini dijelaskan ada langkah strategi managemen keuangan, di antaranya memisahkan uang operasional dan pribadi.
Selanjutnya, perhitungan biaya mulai dari biaya bahan baku, hingga biaya peralatan. Selanjutnya, menentukan presentase keuntungan yang diperolah, serta membuat anggaran dalam usaha.
“Dalam pelatihan juga diberikan materi kebencanaan serta penanggualan dini Covid-19, karena hingga saat ini pandemi Covid-19 belum benar-benar hilang,” ujar Sugito.
Diharapkan juga dengan pelatihan ini, para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk, sehingga dapat mencegah laju inflasi di Kota Probolinggo.
“Yang terpenting, para UMKM setelah mengikuti pelatihan, ke depan dapat menenkan laju inflasi Kota Probolinggo,” imbuh Sugito. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.