Menu

Mode Gelap
Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas

Budaya · 20 Nov 2022 12:54 WIB

Menggali Heritage Lumajang Lewat ‘The Spirit Wilwatikta’


					Menggali Heritage Lumajang Lewat ‘The Spirit Wilwatikta’ Perbesar

Lumajang,- Forum Perupa Lumajang (FPL) menggelar pameran seni rupa bertajuk ‘The Spirit Wilwatikta’ di aula Perpustakaan Mula Malurung Kabupaten Lumajang, Sabtu-Kamis (19-24/11/22).

Pameran yang menampilkan karya para pelukis Lumajang tersebut bercerita tentang Ranu Kumbolo dan beberapa situs bersejarah di Kabupaten Lumajang dengan gaya yang berbeda-beda.

Tak hanya menampilkan heritage yang sudah dikenal masyarakat, tak sedikit para seniman juga menggali warisan sejarah yang sudah mulai dilupakan.

Salah satu pelukis, Fery Sinaro menyebut, peran seniman dalam ajang itu adalah memperkenalkan destinasi yang belum dikenal sebelumnya, agar menjadi peluang kawasan wisata baru di Kabupaten Lumajang.

“Kalau lukisan saya ini idealis, mengangkat transparansi. Saya tertantang untuk menggambar parasati, Ranu Kumbolo dengan didesain batik, dan alhamdulillah masyarakat banyak yang meminatinya,” ujar Fery, Minggu (20/11/22).

Menurut Fery, ia dan teman-teman sesama seniman menemukan motivasi lebih diantara atmosfer keindahan dari Ranu Kumbolo dan beberapa situs di sekitar ranu eksotik tersebut.

Setelah ditelusuri, imbuhnya, bangunan dan Ranu Kumbolo memiliki kisah yang cukup panjang. Heritage itu sudah ada sejak sebelum zaman kerajaan di Nusantara.

“Itulah sebabnya, peran pelukis memperkenalkan apa yang sebelumnya tidak diketahui masyarakat, melalui prespektif seniman. Hal ini menjadi peluang untuk wisata baru, bangunan bersejarah bisa terangkat, pelukis sebagai seniman dia bisa berkarya, dan pariwisata ikut berjalan,” jelasnya.

“Secara pribadi saya berfikir bahwa heritage itu adalah sesuatu yang punya nilai, sebagai seorang pelukis jangan memperkenalkan yang sudah ada, tapi mencari yang belum ada sebelumnya dan punya nilai tentunya. Itulah peran pelukis, sebagai sebuah riset, mencari sesuatu yang tidak dipublikasikan sebelumnya,” ia menambahkan.

Fery berharap, karyanya bisa menjadi peluang wisata baru dan pameran seni ini, menjadi peluang dalam mengajak generasi muda untuk ikut serta dalam melestarikan warisan budaya bangsa.

“Dalam hal ini tentunya pemerintah harus bisa lebih aktif untuk merawat dan melestarikannya. Anak muda harus tetap terlibat, agar kita bisa memberi pesan kepada para pelajar, untuk bisa menjaga warisan yang ada,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan berbagai kegiatan positif yang diselenggarakan oleh seniman, seperti memamerkan hasil karya seni, dapat memberikan contoh bagi para pemuda di Lumajang.

“Kami berharap kegiatan-kegiatan positif ini menjadi sebuah tempat tersendiri buat anak-anak muda, dan menjadi contoh serta teladan tentunya, karena perupanya juga masih muda-muda,” ujarnya.

Dituturkan Wabup Indah, pameran merupakan ajang untuk mengenalkan dan memamerkan hasil karya seni rupa yang diciptakan oleh para perupa di Lumajang. “Agar menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya para pemuda,” ujar dia. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Jahat Dan Rakus, Sosok Rahwana Dibuat Untuk Pawai Ogoh – Ogoh di Lumajang

17 Maret 2025 - 14:10 WIB

Festival MPS Kembali Digelar di Genggong, Ajang Adu Kreatifitas sekaligus Pelestarian Budaya Lokal

8 Maret 2025 - 08:49 WIB

Trending di Budaya