Pasuruan,- Arda Dafa Erlanda (3), balita asal Dusun Sentul, Desa Winongan Lor, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, hilang secara misterius setelah ikut salat magrib berjamaah di musala bersama kakeknya.
Suwono (57) kakek balita tersebut menceritakan kronologi sebelum cucunya hilang. Menurut Suwono, awalnya cucunya itu pergi ke musala bersama dia.
“Anak itu ikut saya salat maghrib berjamaah ke musala. Setiap hari memang minta ikut, kalau tidak diajak marah,” cerita Suwono kepada wartawan, Jumat (25/11/2022).
Namun setalah salam, balita itu pulang lebih dulu. Sedangkan sang kakek masih berdoa di musala bersama jamaah lainnya.
Setalah selesai berdoa, Suwono kemudian pulang. Sesampai di rumah, Suwono bertanya kepada ibunya, apakah cucunya sudah pulang.
“Kakak sudah pulang? ibunya menjawab, belum. Saya langsung panik, kemudian melihat sungai,” kata Suwono.
Saat ia mengecek sungai, imbuh Suwono, kondisi sungai airnya besar. Tanpa pikir panjang, Suwono langsung menelusuri bantaran sungai sejauh satu kilometer lebih.
“Dalam pikiran saya anak itu masuk ke sungai, kemudian saya langsung menelusuri sungai sejauh 500 meter. Karena tidak bawa senter, saya balik mencari senter. Kemudian saya cari lagi sampai 1 kilo meter, tapi tidak ada, saya putus asa pulang,” jelasnya.
Sesampainya di rumah, menurut Suwono, warga sudah banyak orang patrol keliling kampung. Hal itu karena ada informasi dari orang pintar bahwa cucunya diculik oleh mahluk halus.
“Kurang lebih ada lima orang pintar, semuanya bilang bahwa dibawa orang halus. Namun ada satu orang pintar yang bilang masuk ke sungai. Tadi pagi saya kembali telusuri ke sungai sampai ke Rejoso masih belum ketemu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, balita usia 3 tahun di Dusun Sentul, Desa Winongan Lor, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, dikabarkan hilang, Kamis (24/11/22) malam.
Balita berusia 3 tahun itu bernama Arda Dafa Erlanda. Dia dikabarkan hilang setelah mengikuti salat maghrib berjamaah di musala dekat rumahnya.
Berbagai cara telah dilakukan untuk menemukan si balita. Termasuk cara spiritual menggunakan jasa paranormal atau orang pintar.
Bahkan, warga juga menabuh musik patrol dengan cara menabuh perkakas dapur keliling kampung. Cara itu dilakukan agar makhluk halus segera mengembalikan korban.
Saat ini, Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, Tangana, TNI-Polri serta Muspika Winongan, dibantu warga melakukan penelusuran di sekitar sungai sampai 1500 meter. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R