Menu

Mode Gelap
Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni Raja Sabu Kobar Dibekuk, Polres Probolinggo Kini Bidik 7 Orang Kaki Tangannya Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan Polisi Bekuk Pablo Escobar-nya Probolinggo, Sebulan Jual 2 Kg Sabu Motor ‘Cleaning Service’ BRI Leces Digondol Maling, Pelaku Ternyata Pasutri

Ekonomi · 2 Des 2022 22:17 WIB

Mantap! Sepatu Sutra Karya Disabilitas Pasuruan Tembus Pasar Internasional


					Mantap! Sepatu Sutra Karya Disabilitas Pasuruan Tembus Pasar Internasional Perbesar

Pasuruan,- Memiliki keterbatasan fisik bukan menjadi penghalang untuk berkarya. Jika diarahkan dengan baik, kemampuan seorang disabilitas bisa melebihi kemampuan orang normal pada umumnya.

Di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur misalnya, sejumlah disabilitas yang tergabung dalam Koperasi Kupu Sutra mampu membatik dan memproduksi sepatu dari bahan sutra.

Proses pembuatan sepatu sutra, berawal dari kepompong dari serat sutra yang kemudian direndam dan direbus dengan air panas. Setelah itu, serat sutra dipintal menjadi benang sutra.

Benang sutra kemudian ditenun menjadi kain sutra. Lalu kain diwarnai sesuai kebutuhan. Selanjutnya dicetak dan dijahit kemudian dilem sebelum dipasang alas sepatu. Setiap sepatu dibandrol dengan harga mulai Rp1,5 juta sampai Rp2 juta.

Menurut Indawari, Pengurus Koperasi Kupu Sutra, tujuan melibatkan disabilitas dalam asah kreativitas ini, supaya kaum disabilitas mempunyai kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan.

“Karena disabilitas kalau bekerja di lingkup formal tidak bisa dan biasanya dipandang sebalah mata,” kata Indawari.

Para disabilitas ini, dibagi menjadi bebrapa kelompok. Ada yang bagian budidaya ulat sutra, ada juga yang dilibatkan dalam pemintalan dari kepompong ulat sutra menjadi benang, hingga membatik ecoprint dan packaging.

“Kalau tenun kita tidak merekomendasikan, yang dibutuhkan orang yang sempurna karena rumit dan benangnya kecil-kecil,” jelasnya.

Karya disabilitas ini juga pernah dipamerkan di beberapa pameran internasional. Mulai dari event balapan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga event KTT G20 Indonesia di Nusa Dua Bali. Bahkan karya mereka telah beredar ke luar negeri.

“Sementara ini produk kita banyak ke Jepang, Australia dan Belanda. Di KTT G20 kemarin kita dapat tawaran ke Amsterdam,” kata ketua Koperasi Kupu Sutra, Ariyanto Nugroho.

Menurut Ariyanto, bisnis yang dikelola oleh Koperasi Kupu Sutra ini merupakan bisnis sosial. Sebab sebagian besar yang mengerjakan produk adalah penyandang disabilitas.

“Total ada 30 disabilitas, mulai pekerjaan awal sampai akhir kita libatkan semua,” jelas Ariyanto.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Trending di Ekonomi