Lumajang,- Satu hari hidup di posko pengungsian membuat warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mulai jenuh.
Mereka pun secara bertahap pulang ke rumah masing-masing meski masih dilanda ketakutan akibat ancaman bahaya erupsi susulan.
Para pengungsi yang tinggal di balai kantor Kecamatan Candipuro itu memilih pulang lantaran memelihara hewan ternak. Hal itu terjadi pada 481 pengungsi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Mereka mengungsi karena Desa Sumberwuluh yang hanya berjarak sekitar 10 KM dari puncak erupsi, ditetapkan sebagai zona merah.
Maka muncul keinginan agar mereka bisa kembali pulang ke rumah masing-masing. Namun ketakutan juga masih dirasakan di benak mereka.
Ancaman bahaya erupsi susulan masih menghantui perasaan warga. Seperti yang dituturkan Suminah warga Dusun Kampungrenteng, Desa Sumberwuluh.
“Saya khawatir dengan hewan ternak saya, sebab kemarin tidak sempat menyelamatkan kambing yang ada di belakang rumah. Kemarin itu saya buru-buru keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Sumina, Senin (5/12/2022).
Hingga saat ini status Gunung Semeru mengalami peningkatan dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV.
Adanya peningkatan status Gunung Semeru, PVMBG merekomendasikan kepada seluruh masayarakat yang ada di kawasan aliran Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.
Bahkan, di luar jarak tersebut masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di jarak 500 dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, lokasi tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu, untuk masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 Km dari kawah maupun puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar Semeru.
Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Sungai Besuk Kobokan. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.