Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Berita Pantura · 5 Des 2022 09:48 WIB

Demi Hewan Ternak, Warga Lereng Semeru Kembali ke Perkampungan


					Demi Hewan Ternak, Warga Lereng Semeru Kembali ke Perkampungan Perbesar

Lumajang,- Satu hari hidup di posko pengungsian membuat warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mulai jenuh.

Mereka pun secara bertahap pulang ke rumah masing-masing meski masih dilanda ketakutan akibat ancaman bahaya erupsi susulan.

Para pengungsi yang tinggal di balai kantor Kecamatan Candipuro itu memilih pulang lantaran memelihara hewan ternak. Hal itu terjadi pada 481 pengungsi di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Mereka mengungsi karena Desa Sumberwuluh yang hanya berjarak sekitar 10 KM dari puncak erupsi, ditetapkan sebagai zona merah.

Maka muncul keinginan agar mereka bisa kembali pulang ke rumah masing-masing. Namun ketakutan juga masih dirasakan di benak mereka.

Ancaman bahaya erupsi susulan masih menghantui perasaan warga. Seperti yang dituturkan Suminah warga Dusun Kampungrenteng, Desa Sumberwuluh.

“Saya khawatir dengan hewan ternak saya, sebab kemarin tidak sempat menyelamatkan kambing yang ada di belakang rumah. Kemarin itu saya buru-buru keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Sumina, Senin (5/12/2022).

Hingga saat ini status Gunung Semeru mengalami peningkatan dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV.

Adanya peningkatan status Gunung Semeru, PVMBG merekomendasikan kepada seluruh masayarakat yang ada di kawasan aliran Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.

Bahkan, di luar jarak tersebut masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di jarak 500 dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, lokasi tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak Gunung Semeru.

Selain itu, untuk masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 Km dari kawah maupun puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar Semeru.

Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Sungai Besuk Kobokan. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura