Lumajang,- Dua korban erupsi Gunung Semeru asal Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang dilarikan ke RSUD dr. Haryoto Lumajang, Minggu (4/12/2022) tengah malam.
Dua korban tersebut adalah Sukaryati (52) asal Dusun Kemamang, Desa Penanggal dan Arianti (15 bulan), balita asal Dusun Wonosari, Desa Penanggal.
Informasi dari petugas loket Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Haryoto, dua pasien tersebut dilarikan ke ruang IGD lantaran ada keluhan sesak napas setelah lama menghirup abu vulkanik Gunung Semeru.
Saat dikonfirmasi, Roni, ayah Ariyanti membemarkan, sebelum erupsi Gunung Semeru, bayinya sudah mengalami demam tinggi.
Karena abu vulkanik Gunung Semeru semakin besar, akhirnya ia dan istrinya membawa lari sang buah hati setelah erupsi sekitar pukul 12.00 WIB.
“Tadi sempat dikejar APG (Awan Panas Guguran, red), saya bawa lari, karena takut saya bawa ke sini,” terang Roni.
Selain itu, kata Roni, pasien lain yang merupakan tetangganya, mengalami penyakit stroke sehingga saat erupsi terjadi ia tidak bisa ke mana-mana dan hanya terbaring di tempat tidurnya. Beruntung, Sukaryati bisa dievakuasi oleh keluarga dan dilarikan ke rumah sakit.
Terpisah, pihak dokter IGD RSUD dr. Haryoto Lumajang belum bisa memastikan penyebab keduanya dibawa ke RSUD karena terdampak erupsi atau tidak.
Sebab, kondisi balita sudah mengalami sakit pilek dan deman sebelum adanya erupsi. Sementara, pasien dewasa hanya mengalami lemas.
“Kalau yang bayi memang sudah sakit sebelumnya jadi bukan karena terkena asap Semeru, yang pasien dewasa hanya lemas, secara objektif hasil pemeriksaan tidak ada sesak napas diderita,” kata dokter jaga IGD RSUD dr. Haryoto Lumajang, dr. Aulia Rahmi.
“Hasil pemeriksaan belum bisa kami simpulkan, sementara masih running, kami sedang menunggu hasil rongsen dari kedua pasien,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.