Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Ekonomi · 12 Des 2022 16:23 WIB

Terkait Mafia Pupuk, DPRD Akan Panggil OPD


					Terkait Mafia Pupuk, DPRD Akan Panggil OPD Perbesar

Probolinggo – Kelangkaan pupuk di sejumlah daerah di Kabupaten Probolinggo masih terus berlangsung. Hal ini pun dikeluhkan para petani, pasalnya kelangkaan pupuk ini diduga akibat permainan para mafia.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo Sugito mengatakan, dalam waktu dekat akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna mencari solusi persoalan pupuk. Hal ini pun menurutnya memang harus cepat diselesaikan demi menjaga kesejahteraan petani.

“OPD-nya akan kami panggil untuk mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan pupuk ini. Jadi apa persoalan sebenarnya yang menyebabkan pupuk ini sulit,” katanya, Senin (12/12/2022).

Selain hal tersebut, pihaknya akan berupaya berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur guna memastikan penyebab munculnya persoalan pupuk ini. Sehingga, keresahan para petani bisa segera diselesaikan.

“Kami akan datangi juga provinsi. Mencari celah apa kira-kira yang menghambat pupuk ini,” paparnya.

Sebelumnya, pada Selasa (6/12/2022) lalu, ketua kelompok tani se-Kecamatan Besuk Mustadi mengatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi di daerahnya disebabkan oleh permainan para mafia. Sehingga, petani sangat sulit untuk mendapatkan pupuk. Kalau pun ada, pupuk yang akan dibeli, harus ditebus dengan harga yang cukup tinggi.

“Masih banyak mafia pupuk, (statement, Red.) ini bisa saya pertanggungjawabkan,” terangnya.

Lebih dari itu, ia menyebut para mafia pupuk sudah menguasai pasar pupuk di kecamatannya. Sehingga, petani yang ingin membeli pupuk, harus dengan sepengetahuan para mafia.

“Dari kebutuhan, ketersedian pupuk itu hanya 20 persen, itu pun kalau mau beli harus lewat mafia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Anung Hermanuadi hingga saat ini masih belum bisa dimintai keterangan terkait kelangkaan pupuk yang diaebabkan oleh para mafia tersebut. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi