Probolinggo – Kelangkaan pupuk di sejumlah daerah di Kabupaten Probolinggo masih terus berlangsung. Hal ini pun dikeluhkan para petani, pasalnya kelangkaan pupuk ini diduga akibat permainan para mafia.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo Sugito mengatakan, dalam waktu dekat akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna mencari solusi persoalan pupuk. Hal ini pun menurutnya memang harus cepat diselesaikan demi menjaga kesejahteraan petani.
“OPD-nya akan kami panggil untuk mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan pupuk ini. Jadi apa persoalan sebenarnya yang menyebabkan pupuk ini sulit,” katanya, Senin (12/12/2022).
Selain hal tersebut, pihaknya akan berupaya berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur guna memastikan penyebab munculnya persoalan pupuk ini. Sehingga, keresahan para petani bisa segera diselesaikan.
“Kami akan datangi juga provinsi. Mencari celah apa kira-kira yang menghambat pupuk ini,” paparnya.
Sebelumnya, pada Selasa (6/12/2022) lalu, ketua kelompok tani se-Kecamatan Besuk Mustadi mengatakan, kelangkaan pupuk yang terjadi di daerahnya disebabkan oleh permainan para mafia. Sehingga, petani sangat sulit untuk mendapatkan pupuk. Kalau pun ada, pupuk yang akan dibeli, harus ditebus dengan harga yang cukup tinggi.
“Masih banyak mafia pupuk, (statement, Red.) ini bisa saya pertanggungjawabkan,” terangnya.
Lebih dari itu, ia menyebut para mafia pupuk sudah menguasai pasar pupuk di kecamatannya. Sehingga, petani yang ingin membeli pupuk, harus dengan sepengetahuan para mafia.
“Dari kebutuhan, ketersedian pupuk itu hanya 20 persen, itu pun kalau mau beli harus lewat mafia,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Anung Hermanuadi hingga saat ini masih belum bisa dimintai keterangan terkait kelangkaan pupuk yang diaebabkan oleh para mafia tersebut. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.