Menu

Mode Gelap
Senpi Polisi di Probolinggo Diperiksa, Cegah Penyalahgunaan saat Nataru Antisipasi Penyalahgunaan, Polres Probolinggo Kota Cek Senpi Anggota Berantas Narkoba saat Nataru, Polres Probolinggo Tes Urine Sopir dan Kru Bus Satu Tahun Beroperasi, RSUD Ar-Rozy Kota Probolinggo Layani 3 Ribu Pasien Ambulans Klinik di Bangil Dicuri Saat Subuh Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Menjelang Nataru di Lumajang Stabil

Pemerintahan · 20 Des 2022 16:38 WIB

PDA Kabupaten Probolinggo Gulirkan Progam Inklusi


					PDA Kabupaten Probolinggo Gulirkan Progam Inklusi Perbesar

Probolinggo – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Probolinggo resmi memulai program inklusinya di Kabupaten Probolinggo. Permulaan program inklusi tersebut dimulai pada Selasa (20/12/2022) di Ruang Tengger Komplek Kantor Bupati Probolinggo.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Siti Dalilah Candrawati. Dari pihak pemerintah setempat hadir Asisten I Setda Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto mewakili Wakil Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko.

Sekretaris PDA setempat Aminatul Ifa mengatakan, program inklusi ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Australia. Sedangkan, Aisyiyah dipilih untuk menjadi mintra dalam program tersebut.

“Dan di Jawa Timur yang mendapatkan program ini Kabupaten Bojonegoro dan Probolinggo. Di Probolinggo pun ada tiga kecamatan, Tegalsiwalan, Banyuanyar, dan Krejengan. Masing-masing kecamatan ada dua desa,” katanya, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya program inklusi ini memang sangat dibutuhkan. Sebab di Kabupaten Probolinggo masih banyak kasus stunting pada anak termasuk juga tingginya pernikahan anak serta tingginya angka kemiskinan. Salah satunya kurang meratanya jangkauan program dari pemerintah.

“Termasuk juga jangkauan terhadap kaum disabilitas. Dan di tuga kecamatan ini kami nilai masih banyak yang belum tersentuh,” ujarnya.

Sementara itu, Heri Sulityanto mengaku, sangat berterima kasih dengan adanya program tersebut. Menurutnya, program inklusi ini akan dapat membantu pemerintah dalam membangun probolinggo menjadi lebih baik.

“Jika tidak ada gerakan secara masif, baik dari pemerintah maupun ormas, tentu perkembangan daerah akan kurang maksimal. Contohnya stunting, bisa jadi disebabkan oleh pernikahan dini, namun bisa juga karena kemiskinan. Maka dari itu, dengan program ini kami berterima kasih,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sekda Lumajang: APIP Diperlukan untuk Cegah Korupsi

22 Desember 2024 - 09:51 WIB

Bupati Terpilih Lumajang Dorong Percepatan Operasional Kampus Unej

19 Desember 2024 - 17:13 WIB

Humas Berperan Sangat Sentral untuk Informasikan Program Pemerintah

19 Desember 2024 - 09:13 WIB

Akselerasi Program Prioritas Bakal Warnai 100 Hari Kerja Gus Haris – Ra Fahmi Pasca Dilantik

17 Desember 2024 - 16:22 WIB

Sebanyak 2.976 Ikut PPPK, Hanya 653 Orang Akan Diterima

17 Desember 2024 - 14:49 WIB

Bangganya Pj. Bupati Lumajang, 69 Desa Berstatus Desa Mandiri

16 Desember 2024 - 15:48 WIB

Hanya 70 Desa Sudah Bayar PBB-P2 Tepat Waktu di Lumajang

13 Desember 2024 - 11:43 WIB

Pj Bupati: Hakordia 2024 Bukan Hanya Jadi Ajang Seremonial

10 Desember 2024 - 13:43 WIB

Pemerintah Tetapkan PPN 12 Persen, Masyarakat Ekonomi Menengah dan Bawah Diprediksi Ikut Terdampak

9 Desember 2024 - 14:00 WIB

Trending di Pemerintahan