Lumajang,- Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah mengeluarkan status transisi darurat bencana menuju pemulihan pasca erupsi Gunung Semeru.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Senin (26/12/2022).
Menurutnya, kebijakan yang telah dikeluarkan bukan tanpa sebab. Pasalnya aktivitas vulkanis Gunung Semeru sejak dua pekan terakhir mulai melandai.
“Dengan berakhirnya masa tanggap darurat, Pemkab Lumajang mengeluarkan surat keputusan pemberlakuan transisi darurat bencana menuju pemulihan, karena aktivitas Gunung Semeru sudah mulai melandai,” kata Patria.
Saat ini, imbuh Patria, pihaknya tengah melakukan pemulihan fasilitas jalan yang sempat terdampak akibat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022) lalu.
Namun pihaknya masih membutuhkan waktu untuk membersihkan akses Curah Kobokan yang menjadi akses utama menuju Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Malang.
“Status ini diberlakukan untuk memudahkan kami dalam melakukan tindakan-tindakan pemulihan di lokasi bencana. Seperti pembersihan akses umum jembatan,pembersihan lokasi vital, penjagaan zona-zona merah dan sebagainya,” beber Patria.
Menurut Patria, proses pembersihan material jalan Curah Kobokan sudah lebih dari 80 persen. Namun, masih terkendala kondisi geografis.
“Sebagian besar, akses jalan menuju Curah Kobokan 90 persen sudah diratakan dan dibersihkan materialnya. Walaupun belum sepenuhnya karena kendala geografis,” jelasnya.
Selain itu, untuk mencegah kemacetan, BPBD Lumajang juga memberlakukan sistem buka tutup di jalan Curah Kobokan. Akses jalan yang beken disebut Tol Cikali itu dibuka pada pukul pada 06.00-18.00 WIB saat cuaca sedang cerah.
Apabila diguyur hujan, jalan Curah Kobokan akan ditutup. Jalur alternatif tersebut sejatinya terhubung dengan jalur lahar Semeru. Sehingga ketika huian mengguyur, jalanan akan digerus lahar Semeru.
Untuk itu, pihaknya selalu menghimbau kepada semua pengguna jalur Curah Kobokan agar selalu berhati-hati bila mau melintasi area berbahaya tersebut.
“Kami himbau agar senantiasa berhati-hati dan memperhatikan arahan petugas, itu jalurnya tidak bisa dilewati kapan saja,” ungkapnya.
Selain jalan Curah Kobokan, BPBD Kabupaten Lumajang akan fokus pada pemulihan wilayah yang pernah terdampak banjir lahar semeru. Namun secara umum program pembersihan di titik lainnya terus dilakukan.
“Seperti di Jugosari, Langsep yang pernah terdampak banjir lahar dingin terus kami lakukan assessment. Tetap, zona merah ada 7 dusun di 2 desa. Di pemetaan nanti berkembang dinamis berdasarkan pengamatan dari PVMBG,” pungkasnya. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT