Probolinggo – Setelah empat hari belasan operator snorkeling di Lulau Giliketapang tidak beroperasi, sejak Selasa (3/01/23), mereka kembali beroperasi. Namun, dua hari sejak dibuka, wisatawan yang datang masih sepi.
Diperkirakan sepinya wisatawan ini karena dampak cuaca ekstrem. Sehingga calon wisatawan masih khawatir mau berwisata ke Giliketapang.
Hal tersebut disampaikan salah satu operator snorkeling di Giliketapang, Nur Jailani. Ia mengatakan, sejak dibuka beberaoa hari lalu, tercatat wisatawan yang datang masih sedikit. Setiap hari, operator hanya menerima dua hingga lima wisatawan.
Hal ini tak lepas dari masih takutnya wisatawan akan cuaca ekstrem yabg terjadi pada Desember 2022. Sehingga, para wisatawan ini memilih untuk menunda dan masih melihat prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
“Di awal bulan Januari ini tiap hari rata-rata hampir seluruh operator yang berjumlah 17 operator ini menerima wisatawan dua hingga lima wisatawan saja, ya karena wisatawan masih takut akan cuaca buruk yang terjadi,” ujarnya.
Jika dibandingkan sebelumnya, dengan cuaca normal, meski weekday atau hari biasa, pengunjung snorkeling ini bisa sampai 50 orang lebih per hari. Sedangkan untuk weekend bisa sampai 500 orang lebih.
Selain cuaca sudah kembali normal, ombak juga kembali normal, yang berdampak pada kembali jernihnya air laut. Sehingga pandangan wisatawan saat snorkeling juga bagus.
“Jika dilihat cuaca yang sudah bagus dirediksi, akhir Januari ini yang juga bertepatan dengan libur Imlek, kunjungan wisatawan untuk snorkeling akan kembali naik,” tandasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.