Probolinggo,- Pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Gus Muhammad Haris (Gus Haris) menjadi calon bupati dengan elektabilitas paling tinggi di Kabupaten Probolinggo. Temuan itu terkuak berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei politik dan opini publik, Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA), mendekati akhir tahun 2022 lalu.
Dalam survei tertutup 9 calon bupati yang diprediksi bakal maju dalam pilkada Kabupaten Probolinggo tahun 2024, elektabilitas Gus Haris paling tinggi dengan angka 23,6 persen. Disusul Mahdi di peringkat kedua dengan 10,0 persen dan Abd. Malik Haramain di posisi ketiga dengan angka 9,8 persen.
Pro-kontra seketika menyeruak ketika hasil rilis disampaikan ke publik melalui media massa. Ada yang gembira, nyinyir, santai, namun tak jarang sejumlah pihak meragukan validitas data, bahkan membuat dan menyebarkan hasil survei rekayasa sebagai tandingan kemudian disebar via media sosial (medsos).
Koordinator LSI Denny JA Jawa Timur, Imam Fauzi mengatakan, skeptis dalam menyikapi hasil survei merupakan hal yang wajar. Pihak-pihak yang meragukan hasil survei, menurutnya, adalah mereka yangg kebetulan posisinya berdasarkan hasil survei, kurang menarik atau jauh dari ekspektasinya.
“Satu hal yang perlu kami sampaikan adalah bahwa setiap survei yang kami lakukan adalah produk ilmiah yang sangat bisa dipertangung jawabkan, ada kaidah-kaidah didalamnya. Artinya bukan asal apalagi sampai dikatakan hanya segelitir orang dalam lingkup terdekat, tentu itu salah besar,” kata Imam, Rabu (11/1/23).
“Kami menyangkan jika perspektif seperti itu justru disampaikan oleh seorang politisi yang seharusnya lebih paham dan mengerti kaidah ilmiah dalam penarikan sampling survei,” tambahnya.
Imam menyebut, pihaknya sangat ketat dalam hal survei, mulai dari breakdown penarikan sampling sampai pada penyajian data. Data hasil survei sudah terlebih dahulu dilakukan validasi dan verifikasi yang cukup ketat.
“Sehingga data hasil akhir yang kami sajikan tentu sangat bisa dipertanggung jawabkan, tidak terkecuali survei yang kami lakukan di Kabupaten Probolinggo,” sanggahnya.
Hasil survei yang menunjukan Gus Haris dengan pencapaian 23.6 persen, sambungnya, adalah hasil faktual temuan di lapangan dengan tingkat kepercayaan 95 persen dari margin of error 4.8 persen.
“Artinya, hasil tersebut secara ilmiah bisa diyakini bahwa tingkat kesesuaian hasil di lapangan adalah 95 persen,” tandas Imam menegaskan.
Sejak tahun 2004 hingga saat ini, LSI Denny JA sudah lebih 600 kali melakukan survei di seluruh Indonesia dengan pendekatan penarikan sample secara Multi Stage Random Sampling. “Dimana hasilnya selama ini cukup akurat dan presisi,” Imam memungkasi. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan