Lumajang,- Gunung Semeru yang mempunyai ketinggain 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali mengeluarkan asap tebal berwarna putih kelabu dengan ketinggian mencapai 500 hingga 1.000 meter.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, letusan teramati sebanyak empat kali dengan tinggi asapsekitar 500-1.000 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah utara dan barat daya,” ujar Kepala bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswanto, Sabtu (14/1/2023).
Menurutnya, berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur pada periode 13 Januari 2023 pukul 06.00-12.00 WIB menyebutkan, secara visual juga teramati guguran sebanyak tiga kali dengan jarak luncur 800 meter ke arah Besuk Kobokan.
“Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak 19 kali dengan amplitude 13-12 mm, kemudian guguran sebanyak satu kali dengan amplitude 4, hembusan satu kali dengan amplitude 3 mm, dan tektonik jauh sebanyak dua kali dengan amplitude 10-20 mm,” terangnya.
Wawan menyampaikan, setiap hari Gunung Semeru mengalami erupsi dan itu merupakan hal yang wajar seiring dengan status gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut yang berada pada level III atau siaga.
“Sejauh ini tidak ada dampak yang terjadi akibat erupsi Semeru yang mengeluarkan asap dengan ketinggian 1.000 meter, namun Tim Reaksi Cepat (TRC) terus memantai perkembangan di lapangan,” ujarnya.
Hingga hari ini asyarakat tetap dilarang untuk beraktivitas 13 KM dari puncak kawah Jogring Saloko, yang merupakan puncak tertinggi Gunung Semeru.
Berdasarkan rekemendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM RI, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanajang Besuk Kobokan sejauh 13 KM dari pucak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sepadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terland perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” jelasnya.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) guguran lava, dan lahar di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat.
“Serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” Wawan memungkasi. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R