Menu

Mode Gelap
Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna Diawasi dari Udara, Lokasi Sabung Ayam di Nguling Dibongkar Polisi Wanita Muda Kena Begal di Leces Probolinggo, Tangan Nyaris Putus Habisi Istri dengan Keji, Didik Mengaku Dibakar Rasa Cemburu

Sosial · 18 Jan 2023 16:35 WIB

Ayak Abu dan Cuci Patung Jadi Tradisi Warga Tionghoa Kota Pasuruan Jelang Imlek


					TRADISI: Warga Tionghoa Kota Pasuruan membersihkan patung dewa dewi di Klenteng Tjoe Tik Kiong. (foto: Moh. Rois). Perbesar

TRADISI: Warga Tionghoa Kota Pasuruan membersihkan patung dewa dewi di Klenteng Tjoe Tik Kiong. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Menjelang perayaan Imlek 2574, warga Tionghoa Kota Pasuruan melakukan ritual ayak abu dan membersihkan patung dewa dewi di Klenteng Tjoe Tik Kiong, Selasa (27/01/2022). Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun.

Para umat tridharma gotong royong membersihkan seluruh sudut Klenteng Tjoe Tik Kiong. Tempat pembakaran dupa dibersihkan dan isinya diganti dengan abu yang baru.

Begitu pula patung-patung dewa dewi yang disebut sebagai kimsin juga dicuci bersih. Satu per satu patung dewa-dewi itu disucikan dengan air berisi bunga mawar merah dan melati.

“Tradisi ini bermakna bahwa manusia harus terus memperbaiki diri dan membuat perubahan yang positif setiap tahunnya. Selain itu, juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah yang diberikan selama setahun lalu,” kata Kasi Keagamaan Klenteng Tjoe Tik Kiong, Yudi Dharma Santoso, Rabu (18/1/23).

Yudi menjelaskan, dari total 10 patung dewa-dewi yang disucikan di Klenteng Tjoe Tik Kiong, salah yang paling disakralkan adalah patung Dewa Makco. Karena patung tersebut dianggap sebagai Dewi Pelindung Lautan.

“Selain ritual membersihkan parung, kita di dalam juga melakukan bersih-bersih diri dan ada ritual-ritual keagamaan lain,” jelasnya.

Menurut Yudi, hari raya imlek 2574 ini memiliki Shio Kelinci Air. Shio Kelinci air sendiri dipercaya oleh kaum tionghoa sebagai simbol kedamaian dan ketentraman. Dengan begitu, Yudi berharap semoga tahun in selalu damai dan tidak ada lagi konflik dan perpecahan.

“Semoga tahun ini, selalu dilimpahi dengan kedamaian dan tidak ada lagi konflik dan perpecahan,” ungkap dia.

Yudi mengatakan, bahwa rangkaian perayaan imlek pada tahun ini tidak dibatasi seperti tahun tahun sebelumnya. Pengurus Klenteng Tjoe Tik Kiong juga menyiapkan acara pentas seni, Sabtu (28/1/2023) nanti, sebagai puncak perayaan tahun baru imlek.

“Perayaan Imlek tahun ini jauh lebih meriah karena pandemi sudah mereda. Pada acara puncaknya kita buka untuk umum dan kita juga mau mengundang dinas-dinas dan Pemkot Pasuruan,” beber Yudi. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Megawati Hangestri Pulang ke Jember, Disambut Meriah bak Pahlawan

15 April 2025 - 19:14 WIB

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

8 April 2025 - 20:11 WIB

Ketua DPRD Lumajang Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak Saat Liburan

8 April 2025 - 08:43 WIB

Trending di Sosial