Pasuruan,- Jasad IMF (13), santri di Kabupaten Pasuruan yang dibakar seniornya dimakamkan, Kamis (19/3/2023) siang. Tak hanya keluarga korban, ratusan santri dari pondok pesantren tempat korban menimba ilmu juga turut mendampingi IMF ke peristirahatan terakhir.
Saat jasad korban tiba di rumah duka, keluarga korban tak kuasa menahan tangis. Bahkan ayah korban, Gunawan, pingsan saat anaknya diturunkan dari ambulans.
Meski begitu, ibu korban, Siti Yulia mengaku, pihak keluarga korban sudah ikhlas dan menerima kepergian IMF dengan lapang hati.
“Kami meminta doa untuk semuanya agar anak saya diberi tempat yang layak disisi-Nya,” kata Siti sembari terisak.
Sebelum di menimba ilmu di Kabupaten Pasuruan, dijelaskan Siti, korban sempat tingal di Tulung Agung. Namun saat mulai masuk SD, IMF pindah ke Pasuruan bersama keluarganya.
“Anak saya sejak kelas 4 SD sudah meminta untuk menempuh pendidikan di Pondok Pesantren. Jadi saat itu saya menabung untuk anak saya mondok saat masuk SMP,” jelas dia.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren, M Izzudin mengatakan, selama di pesantren korban merupakan santri yang dikenal baik hati.
“Semoga diterima disisi-Nya dan bagi teman dan keluarga korban yang ditinggalkan bisa menerima kepergiannya dengan ikhlas sehingga almarhum bisa tenang,” harapnya.
Diketahui, insiden santri junior yang diduga dibakar seniornya ini terjadi, Sabtu (31/12/2022) malam lalu. Akibatnya, IMF, mengalami luka bakar di seluruh tubuh sehingga dilarikan ke rumah sakit di Sidoarjo.
Namun setelah dirawat selama 19 hari, korban akhirnya meninggal dunia. Sementara pelaku, MHN (16), oleh penyidik Polres Pasuruan sudah ditetapkan sebagai tersangka.(*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R
