Menu

Mode Gelap
Sebanyak 414 Pelamar PPPK Tak Lolos Seleksi Tahap ll, Bisa Ajukan Sanggah Moge Terjun ke Parit di Jalur Malang-Pasuruan, Pengendara Selamat Angin Kencang Robohkan Fasos di Kawasan Hunian Penyintas Gunung Semeru Dua Kasus Pembuangan Bayi di Pasuruan Belum Terungkap Viral Video Jembatan Pakuniran Nyaris Ambruk, Begini Fakta Sebenarnya Rumah di Pohsangit Kidul Probolinggo Dilalap Api, Kerugian Ratusan Juta

Ekonomi · 19 Jan 2023 18:04 WIB

Setelah Kecap dan Bawang Goreng, DKUPP Sasar Kopi untuk Diekspor


					BERKUALITAS: Seorang warga saat memetik buah kopi khas Kabupaten Probolinggo. (foto: FB Yulis Tinachi). Perbesar

BERKUALITAS: Seorang warga saat memetik buah kopi khas Kabupaten Probolinggo. (foto: FB Yulis Tinachi).

Probolinggo – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo terus menggenjot perkembangan dunia industri. Hingga saat ini sudah ada dua produk lokal yang berhasil go internasional, yakni kecap dari Kecamatan Tongas dan bawang goreng dari Kecamatan Dringu.

Kepala DKUPP setempat, Anung Hermanuadi mengatakan, setelah dua produk tersebut, kini pihaknya menyasar kopi yang diproyeksikan agar bisa diekspor ke luar negeri. Sebab kopi Probolinggo terbilang cukup diminati oleh khalayak ramai.

“Kopi di sini kan lumayan bagus, tapi kami tetap akan survei ke sejumlah kecamatan penghasil kopi dulu. Seperti halnya di sejumlah desa di Kecamatan Krucil,” katanya.

Survei itu bertujuan untuk memastikan kelayakan kopi tersebut sebagai produk diekspor. Namun selain itu, survei ini juga bertujuan untuk memastikan kesiapan pemilik kopi dalam menyediakan permintaan jika sudah go internasional.

“Semisal kopinya itu sudah layak, sudah siap diekspor. Tapi kan kami juga perlu memastikan kesiapan pemiliknya, sanggup tidaknya memenuhi permintaan,” paparnya.

Ia mengatakan, adanya produk lokal yang mampu go internasional merupakan sebuah kebanggaan bagi daerah. Sebab, selain mampu mendongkrak roda perekonomian, adanya produk lokal yang mampu ekspor tentu akan mengharumkan nama daerah.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi, edukasi agar produk-produk lokal yang ada menjadi lebih baik dan siap go internasional. Dan adanya produk yang sudah berhasil ekspor ini, semoga menginspirasi para pelaku usaha lainnya,” katanya.

Yang terbaru, DKUPP melepas pemberangkatan produk bawang goreng dari Kecamatan Dringu yang diekspor ke Singapura pada Kamis (19/1/2023) pagi. Dijelaskannya, ekspor ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan secara mandiri oleh pelaku usaha bawang goreng di Kecamatan Dringu.

“Ekspornya baru tadi pagi, yang diekspor itu jumlahnya 120 karton bawang goreng atau sebanyak 300 kg. Jadi memang lumayan banyak untuk ukuran bawang goreng,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Imbas Polemik Penjualan LPG 3 Kg, Stok di Pangkalan Berkurang Drastis

4 Februari 2025 - 18:38 WIB

Warga Lumajang Keluhkan Harga LPG 3 Kg Capai Rp22 Ribu

4 Februari 2025 - 09:20 WIB

Kabupaten Lumajang Berada di Bawah Ambang Batas Perubahan Harga IPH

23 Januari 2025 - 13:43 WIB

LPG 3 Kg Naik Jadi Rp 18 Ribu, Pertamina Diminta Perbanyak Pangkalan

16 Januari 2025 - 17:30 WIB

Mulai Hari Ini Harga LPG 3 Kg Naik Rp2.000

15 Januari 2025 - 13:00 WIB

Harga Cabai Rawit Mahal, Petani Justru Mengeluh Gagal Panen karena Cuaca Hujan

14 Januari 2025 - 16:18 WIB

Pangdam V Brawijaya Dorong Jatim Produksi 2 Juta Ton Beras

10 Januari 2025 - 19:05 WIB

Harga Cabai Rawit di Kota Pasuruan Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram

7 Januari 2025 - 15:23 WIB

Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg

6 Januari 2025 - 20:00 WIB

Trending di Ekonomi