Lumajang,- Lato-lato yang kini viral, tidak hanya berupa mainan. Di Kabupaten Lumajang, warga juga berburu lato-lato namun dalam bentuk buah durian.
Durian lato-lato khas Kabupaten Lumajang ini ukurannya lebih kecil daripada durian kebanyakan. Tak ayal, durian ini kerap dibuat mainan tak ubahnya mainan lato-lato yang kini viral.
Untuk mencicipi durian lokal ini, pecinta durian bisanya datang langsung ke kebunnya yang terletak di Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang.
Pecinta Durian akan diantarkan langsung oleh pemilik kebun untuk menyaksikan proses panen durian. Mulai dari memanjat hingga memilih buah-buah yang sudah mulai matang.
Setelah itu, pecinta durian bisa menikmati sensasi rasa durian lato-lato langsung dari kebun. Meski bentuknya mungil, rasa yang ditawarkan durian lato-lato ini boleh diadu.
Tekstur daging berwarna krem yang cukup tebal, amat menggoda untuk disantap. Dari segi rasa, durian ini rasanya manis, sedikit pahit dan memiliki sensasi creamy.
Salah satu pecinta durian, Usman mengaku puas usai mencicipi durian lato-lato langsung dari kebunnya. Apalagi, ia bisa memilih sendiri buah durian sesuai dengan keinginannya.
“Ini lagi cobain yang lagi viral, durian lato-lato. Rasanya manis pahit dan bentuknya kecil, enak bisa langsung menikmati durian yang baru dipetik dari pohon,” kata Usman, Jum’at (20/1/2023).
Salah satu penjual durian, Faisal Hafiz mengatakan, peminat durian lato-lato belakangan ini mulai ramai. Rasa yang melekat di mulut membuah durian lokal jadi primadona.
“Rasanya manis pahit dan memiliki after taste yang panjang, jadi bisa digunakan sebagai durian penutup,” ujar Hafiz.
Dari segi harga, durian ini cukup ramah di kantong. Pengunjung cukup merogoh kocek Rp17-25 ribu untuk satu buah durian. “Atau Rp50 ribu untuk satu paket durian lato-lato,” ungkap Hafiz.
Bagaimana, anda terrtarik untuk mencicipi langsung durian yang sedang viral ini? (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT