Pajarakan,- Genggong Go Green (G3) Carnival bakal digelar di Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Event tahunan ini dilangsungkan Sabtu-Minggu (21-22/1/23).
Genggong Go Green Carnival 2023 ini merupakan event ke-empat setelah pertama digelar pada Juli 2018 silam. Kemudian event kedua, dihelat pada awal Maret 2020.
Kampanye hidup sehat dengan bersepeda (gowes) dan peduli lingkungan ini sempat ditiadakan pada tahun 2021 lantaran pandemi Covid-19. Namun setahun setelahnya, Genggong Go Green Carnival kembali digelar.
Pada hari pertama, terdapat bazar UMKM yang berlangsung di halaman P5 PZH Genggong. Bazar ini diikuti puluhan UMKM yang menyajikan aneka produk unggulan hingga perlengkapan sepeda gunung.
Pada kegiatan puncak, Minggu (22/1/23), ribuan goweser bakal adu tangkas dengan menempuh 3 jalur berbeda, yakni Road Bike, Mountain Bike (NTB) dan Funbike dengan garis start-finish di halaman P5.
Tahun lalu, sekitar 5 ribu goweser yang berasal dari santri, komunitas pecinta lingkungan, mahasiswa, masyarakat umum hingga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Probolinggo ramaikan event ini.
Selain membiasakan pola hidup sehat, tersedia berbagai hadiah menggiurkan bagi peserta. Seperti sepeda gunung, kulkas, televisi hingga 3 unit sepeda motor dan aneka hadiah hiburan.
Diawali Bersih-bersih Sampah
Kampanye peduli lingkungan dalam ajang Genggong Go Green Carnival diawali dengan bersih-bersih sampah di lingkungan pesantren. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, Selasa-Rabu ((17-18/1/23).
Koordinator Aksi Bebas Sampah Genggong Go Green Carnival, Hafiatur Rofi’ah menyebut, bersih-bersih sampah itu dilakukan oleh para santri, mahasiswa, dewan guru, hingga Pengasuh PZH Genggong, Gus. dr. Mohamad Haris.
Rinciannya, delegasi dari Mts. Zainul Hasan 15 santri, SMA Zainul Hasan sebanyak 15 santri, SMP Zainul Hasan 100 orang, SMA-U Hafsha Zainul Hasan 15 orang dan unsur mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Genggong 30 orang.
“Titik-titik yang kita bersihkan, semua lingkungan pesantren termasuk dhalem (rumah, red) kiai. Sekarang bersih-bersih sampah lebih maksimal karena dibantu alat oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo),” terang Hafiatur.
Sampah-sampah yang terkumpul, lantas dipilah dan dipisah. “Sampah yang bisa didaur ulang, akan kita olah agar bisa memberikan manfaat lebih,” ungkap Via, sapaan akrab Hafiatur Rofi’ah. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT