Menu

Mode Gelap
Heboh Dugaan Money Politics di Kota Probolinggo, 3 Orang Diamankan Legislator Bakal Bentuk Pansus Dana Hibah Pilkada di Kab. Probolinggo Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar Cegah Politik Uang, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Menyebar Awasi TPS Dapat DBHCHT, RSUD Lumajang Akan Gunakan untuk Kelengkapan Kesehatan

Peristiwa · 30 Jan 2023 14:47 WIB

Agar Bisa Sekolah, Siswa di Lumajang Terobos Aliran Lahar Semeru


					TEROBOS: Sejumlah siswa terpaksa menerobos aliran lahar hujan agar bisa bersekolah. (foto: Asmadi) Perbesar

TEROBOS: Sejumlah siswa terpaksa menerobos aliran lahar hujan agar bisa bersekolah. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Banjir lahar hujan Gunung Semeru yang terjadi Minggu (29/1/2023) sore, membuat warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi.

Akibatnya, sejumlah siswa terpaksa menerobos aliran sungai Regoyo untuk menuju sekolah maupun sepulangnya. Seperti yang terlihat pada Senin (30/1/2023) pagi.

Sejumlah siswa nekat menerobos arus sungai yang alirannya deras untuk menuju sekolah. Sebagian siswa justru harus digendong oleh orang tuanya.

Hal itu dilakukan demi keselamatan siswa saat menyeberangi aliran sungai bekas banjir lahar. Para orang tua dan siswa harus berjuang dengan menyeberangi sungai lahar tanpa alas kaki.

Siswa menenteng sepatu sekolah agar tidak basah dan rusak demi menerobos jalur lahar. Kondisi ini akan terus berlangsung jika banjir lahar masih menerjang kawasan itu.

Salah seorang siswa, Cindy mengaku terpaksa harus menyeberangi jalur lahar lantaran tak ada jalan lain untuk menuju sekolah.

“Jembatannya rusak jadi harus menyeberang sungai. Tiap hari kalau berangkat sekolah ya seperti ini kalau ada banjir,” kata Cindy, Senin (30/1/23).

Sejatinya, Cindy was-was saat menerobos aliran lahar. Namun, rasa itu harus ia lawan lantaran tak ada pilihan lain agar ia tetap sekolah. “Sebenarnya takut tapi tidak ada jalan lagi,” akunya.

Kepala SDN Jugosari 03, Yulianti mengatakan, banjir lahar hujan kali ini berdampak tingkat kehadiran siswa. Sebab, dari puluhan siswa yang berasal dari Dusun Sumberlangsep, hanya sebagian yang masuk sekolah.

“Dari Sumberlangsep ada 38 siswa. Berkurang lebih dari separuh tidak masuk karena banjir kemarin cukup besar,” ujar dia.

Pihak sekolah, sambungnya, mentoleransi sebagian siswa yang absen lantaran situsasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk tetap masuk sekolah.

Sebagai antisipasi, menurut Yulianti, kedepan pihak sekolah akan mengakhiri Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih awal apabila cuaca buruk datang.

“Jika kondisi cuaca kurang bersahabat, kami akan memulangkan anak-anak lebih awal, khawatir nanti mereka terjebak banjir,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu

25 November 2024 - 20:17 WIB

Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar

25 November 2024 - 16:35 WIB

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Trending di Peristiwa