Lumajang,- Pembangunan jembatan Gladak Perak yang hancur pasca tersapu lahar Gunung Semeru, 4 Desember 2021, memasuki tahap akhir. Sayangnya, cuaca buruk yang terjadi belakangan ini membuat pengerjaan jembatan diprediksi molor.
Pantauan PANTURA7.com, bentuk jembatan yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang itu sudah terlihat sesuai dengan perencanaan awal.
Bahkan, jembatan penghubung Lumajang – Malang itu sudah dipasangi lapisan beton untuk penyangga sekaligus penguat aspal. Beberapa bagian jembatan juga sudah mulai dicat.
“Jembatannya sudah sambung, sudah kita beton juga. Ini masih menunggu umur beton, nanti kita siapkan juga dalam seminggu ini untuk pengaspalan jalan sampai bawah,” kata salah satu kontraktor,, Radiyo saat dikonfirmasi di lokasi. Jum’at (3/2/2023).
Radiyo mengatakan, beberapa tembok pengaman di masing-masing ujung jembatan tersebut sudah dalam tahap pengecoran.
“Jembatan tinggal kita rapikan, membangun tembok pengaman di sebelah ujung masing-masing,” tegas dia.
Menurut Radiyo, pengerjaan jembatan sejatinya bisa lebih cepat andai cuaca normal. Namun faktanya, cuaca buruk seperti hujan dan kabut membuat pengerjaan proyek nasional itu tersendat.
Namun bengitu, pihaknya tetap memaksimalkan proses pengerjaan agar jembatan Gladak Perak segera selesai dan bisa digunakan oleh masyarakat.
“Ada faktor alam yang membuat kendala, seperti hujan. Kalau hujan, aktivitas tetap kita lakukan tetapi sebatas pengeboran saja, karena tidak berdampak,” imbuhnya.
Sekedar informasi, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dengan Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari serta Kabupaten Malang ini ditargetkan selesai dibangun pada Desember 2022.
Namun, faktor alam seperti cuaca ekstrem yang beberapa bulan terakhir menerpa Lumajang membuat pembangunan jembatan terhambat. Jembatan yang dibangun melintang di atas Curah Kobokan ini merupakan aliran lahar Semeru.(*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R