Pasuruan,- Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas Jawa Timur (Fokalis Jatim) menggelar aksi solidaritas di depan kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pasuruan, Sabtu (4/1/2023) malam.
Mereka menyalakan lilin di depan Kantor BRIN Pasuruan. Aksi ini sebagai bentuk prihatin dan solidaritas karena operasional kantor tersebut telah dihentikan.
“Kagiatan sederhana ini merupakan bentuk simpati, solidaritas ditutupnya BRIN Pasuruan atau yang dulunya dikenal Lapan Pasuruan,” kata Ketua Umum Fokalis Jatim, M. Toyib.
Menurut Toyib, bagi Fokalis Jatim, BRIN Pasuruan sangat penting. Maka dari itu, Fokalis yang merupakan mitra BRIN dalam pengembangan sains keantariksaan astronomi di Jawa Timur menyayangkan ditutupnya kantor tersebut.
“Kami sangat menyanyangkan itu. BRIN Pasuruan, seluruh fungsi riset sampai fungsi pelayanan edukasi masyarakat sudah tepat sasaran dan output-output berguna bagi pengembangan sains di Jatim, malah ditutup,” ujarnya.
Toyib berharap, BRIN Pusat melakukan kajian ulang, karena penutupan tersebut dampaknya sangat besar. Menurutnya, bagaimanapun, sains antariksa di Jatim hanya ada kantor riset yang terletak di wilayah Kecamatan Gempol itu.
“Kawasan BRIN lain seperti yang ada di Purwodadi dan di Surabaya berbeda bidangnya, itu yang menjadi keresahan kami,” ungkapnya.
Diketahui, kantor riset antariksa yang berdiri sejak September 1983 itu berhenti beroperasi mulai Rabu, 1 Januari 2023. Sebelum ditutup, tidak ada tanda-tanda BRIN Pasuruan bakal dinon-aktifkan.
Menurut Koordinator Pelaksana Fungsi Stasiun BRIN Pasuruan, Dian Yudha Risdianto, surat dari BRIN Pusat terkait penutupan BRIN Pasuruan turun pada akhir Desember tahun 2022.
“Alasan penutupan kami tidak tahu persis, namun prinsipnya kami patuh pada pimpinan,” ungkap Yudha.
Disisi lain, Yudha juga mengaku kehilangan. Bukan hanya kantor, tetapi juga persaudaraan dan kegiatan yang selama ini dilakukan bersama-sama dengan rekan-rekan periset di Jawa Timur.
“Kami mengucapkan terima kasih atas atensi para Fokalis Jatim. Tetap semangat walupun BRIN Pasuruan berhenti beroperasi. Diharapkan kemandirian dibidang sains atau edukasi tetap dilaksanakan karena itu cita-cita presiden pertama Soekarno,” ucap Yudha. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R