Pasuruan,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat, ada sekitar 8.672 rumah warga terendam banjir selama dua hari terakhir.
Ribuan rumah warga terendam banjir berada di tiga kecamatan di wilayah timur Kabupaten Pasuruan. Meliputi Kecamatan Winongan, Grati dan Rejoso.
Di Kecamatan Grati total ada 3.430 KK (Kepala Keluarga) yang terdampak. Rinciannya, di Desa Kedawung Wetan 1500 KK dan Desa Kedawung Kulon 1930 KK.
Kemudian di Kecamatan Winongan total 1.528 KK yang terdampak. Meliputi Desa Winongan Kidul 245 KK, Desa Prodo 300 KK, Desa Bandaran 665 KK, Desa Winongan Lor 208 KK serta Desa Lebak 110 KK.
Selanjutnya di Kecamatan Rejoso total ada 3.714 KK terdampak. Yakni Desa Rejoso Lor 1209 KK, Desa Kedungbako 255 KK, Desa Arjosari 1.110 KK, Desa Patuguran 150 KK, Desa Jarangan 150 KK dan Desa Toyaning 840 KK.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menjelaskan bahwa selain hujan deras, banjir diperparah akibat jebolnya tanggul di Sungai Rejoso.
Tanggul yang berada di dusun Adirogo, Desa Kedawung Kulon jebol hingga sepanjang 24 meter, sehingga air sungai Rejoso meluber tak terbendung ke pemukiman warga.
“Bajir yang terparah di wilayah Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan Kecamatan Grati,” kata Harris, Sabtu (11/2/23).
Banjir yang tak kunjung surut membuat Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan TNI-Polri mengunjungi lokasi banjir.
Di lokasi banjir, Gus Mujib sapaan akrab Wabup Pasuruan, menyalurkan bantua kepada warga yang terdampak banjir.
Bantuan yang diberikan berupa 1000 nasi bungkus, 100 paket makanan siap saji, 10 dus mie instan, 10 dus air mineral, 616 paket makanan anak, 227 lauk siap saji disalurkan ke 6 titik posko warga.
“Ini dampaknya sangat luar biasa, tapi alhamdulillah masyarakat mitigasinya sudah bagus bersama-sama gotong royong dan banyak membuat dapur umum sendiri. Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Sosial mendukung bahannya, segala makan minuman yang dibutuhkan,” urai Gus Mujib.
Menurut Gus Mujib, pemerintah daerah terus mendorong Pemprov Jatim untuk segera melakukan normalisasi sungai Rejoso dan aliran sungai lainnya. Karena menurutnya, normalisasi sungai perlu segera dilakukan.
“Tadi ada kepala OPD Balai Besar Gembong Pekalen, kita bicara dan sampaikan langsung didepan warga kalau sungai Rejoso memang perlu ditangani,” jelasnya.(*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R