Menu

Mode Gelap
Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo

Kesehatan · 23 Feb 2023 17:47 WIB

Enam Pasien DBD Meninggal Dunia


					Kantor Dinkes segempat/Ilustrasi. Perbesar

Kantor Dinkes segempat/Ilustrasi.

Probolinggo – Sepanjang 2023 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menemukan 70 kasus demam berdarah dengue (DBD). Enam di antara penderita DBD dilaporkan meninggal dunia.

“Kasus DBD memang tidak bisa disepelekan. Karena bisa berakibat fatal jika tidak kunjung ditangani, bisa sampai meninggal dunia,” kata Sekretaris Dinkes setempat, Mujoko, Kamis (23/2/2023).

Ia menerangkan, dari jumlah tersebut, 50 kasus di antaranya terjadi selama periode Januari lalu. Sedangkan 20 kasus lainnya, ditemukan selama Februari ini.

“Untuk yang meninggal empat di antaranya terjadi pada Januari, sedangkan yang dua di Februari ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Mujoko menyampaikan, masyarakat harus tetap waspada dengan ancaman DBD ini. Terlebih bagi masyarakat sekitar pantai yang notabene merupakan daerah endemis.

Selain itu, musim hujan yang hingga saat ini belum berakhir. Ini menyebabkan ancaman serangan DBD lebih besar jika dibandingkan dengan musim kemarau.

“Yang meninggal ini dua dari Kraksaan, dua dari Krejengan, satu dari Gending, dan satu dari Tongas,” paparnya.

Ia berharap masyarakat dapat mengenali gejala penyakit DBD secepat mungkin, sehingga perawatan medis dapat segera dilakukan dan tidak menyebabkan dampak yang fatal. Gejalanya seperti orang sakit berupa batuk, demam, pilek, kecapekan dan sebagainya.

“Gejala awal adalah panas, lemah, lesu sekali dan semuanya menurun. Biasanya kalau anak-anak gerakannya luar biasa menurun. Jika dewasa itu sudah merasa loyo dan lemah,” ujarnya.

Mujoko pun mengajak semua masyarakat untuk rutin menguras tempat-tempat genangan air, termasuk secara berkala menguras air di bak mandi. Pasalnya, genangan air biasanya menjadi favorit nyamuk untuk berkembang biak.

“Ayo cegah adanya jentik dengan cara menguras, menutup, dan mengubur genangan air. Sejauh ini, cara ini yang paling efektif untuk mengendalikan DBD,” katanya.

Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir tren DBD di Kabupaten Probolinggo memang meningkat. Selama 2022, ditemukan 295 kasus 13 pasien di antaranya meninggal dunia.

Pada 2021 terdapat 193 kasus dan tiga pasien meninggal dunia.

Dan pada 2020 terdapat 170 temuan kasus dengan seorang pasien meninggal dunia.(*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan