Menu

Mode Gelap
Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

Pemerintahan · 2 Mar 2023 21:04 WIB

Angka Stunting di Lumajang Turun, Kini Hanya 23,8 Persen


					CEGAH: Pemeriksaan anak di Kabupaten Lumajang untuk mencegah stunting. (foto: dok) Perbesar

CEGAH: Pemeriksaan anak di Kabupaten Lumajang untuk mencegah stunting. (foto: dok)

Lumajang,- Dalam kurun waktu satu tahun, kasus balita penderita stunting di Kabupaten Lumajang, diklaim menurun signifikan.

Pada 2021, kasus balita stunting di kota pisang tercatat mencapai 30,1 persen. Pada tahun 2023, angkanya turun 6,3 persen sehingga menjadi 23,8 persen.

Berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi angka stunting di Kabupaten Lumajang menurun secara signifikan.

“Dari hasil SSGI Tahun 2022 itu (angka kasus, red) di Lumajang turun dari tahun 2021 lalu 30,1 persen turun 6,3 persen, turun jadi 23,8 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang, dr. Bayu Wibowo Ignasius, Kamis (2/3/2023).

Menurut Bayu, menurunnya kasus stunting di Lumajang karena perilaku masyarakatnya sudah sesuai arahan Kemenkes RI. Alhasil pihaknya hanya fokus mengintervensi atau memberikan program spesifik kepada ibu-ibu sebelum melahirkan.

“Jadi yang intervensi kita fokus diarahkan pada wanita sebelum melahirkan, baik remaja di kelas 7 keatas dan juga pada saat ibunya hamil itu adalah titik yang paling rawan menyebabkan stunting, dengan mmberikan TTD (Tablet Tambah Darah, red) bagi para remaja putri,” terang dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga memberikan tambahan vitamin dan gizi kepada ibu hamil dan balita saat kegiatan posyandu, serta balita yang mengalami stunting yang bersumber dari APBD maupun APBN.

“Tahun 2022 ini, kami mendapatkan dana sekitar Rp5 miliar untuk pengadaan PMT (Pemberian Makanan Tambahan, red) lokal, engan sasaran sekitar 3.000 balita, yang diberikan di sekolah, posyandu maupun Fasilitas Kesehatan yang ada di wilayah,” imbuhnya.(*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti

10 April 2025 - 17:36 WIB

Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap

10 April 2025 - 15:12 WIB

Bagus! Tidak Ada Pejabat Pemkab Probolinggo Terima Gratifikasi Lebaran

9 April 2025 - 20:58 WIB

Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran

8 April 2025 - 19:47 WIB

Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Pemkab Probolinggo Siapkan Sanksi bagi ASN Bolos

8 April 2025 - 08:06 WIB

Bunda Indah Akan Penuhi Alat Pertanian Modern Bagi Petani di Lumajang

7 April 2025 - 21:13 WIB

Ada SE MenPANRB, Pemkab Probolinggo Tetap Wajibkan Pegawai Masuk Kerja

7 April 2025 - 16:54 WIB

Menjelang Lebaran, Pemkab Jember Jamin Stok Daging Sapi Aman

23 Maret 2025 - 20:21 WIB

Dua OPD di Jember Bakal Digabung demi Efisiensi, Tuai Penolakan

22 Maret 2025 - 03:30 WIB

Trending di Pemerintahan