Menu

Mode Gelap
Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

Ekonomi · 11 Mar 2023 13:53 WIB

Kisah Eko, Perantau Banyuwangi yang Sukses Beternak Sapi Perah di Lereng Semeru


					SUKSES: Rutinitas peternak sapi perah di Desa Burno, Kec. Senduro, Kab. Lumajang, saat memerah susu di kandang. (*) Perbesar

SUKSES: Rutinitas peternak sapi perah di Desa Burno, Kec. Senduro, Kab. Lumajang, saat memerah susu di kandang. (*)

Lumajang,- Pagi itu, Minggu 5 Maret 2023, Muhammad Eko (49) tengah memikul dua wadah susu (milkcan), masing-masing berkapasitas 20 liter menuju ke cooling unit di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Aktifitas ini, setiap hari ia jalani dengan giat dan telaten. Meski itu berarti dia harus berjalan sejauh dua kilometer dari rumahnya, yang berada di Desa Burno.

Tak hanya Eko, Mayoritas warga Desa Burno tercatat sebagai peternak sapi perah. Setiap pagi dan sore hari, warga membawa susu hasil perah ke cooling unit.

Ada yang mengendarai sepeda motor, ada pula yang berjalan kaki. Peluh dan keringat yang bercucuran, bak kristal yang menjadi saksi kerja keras warga lereng Gunung Semeru.

Setibanya di cooling unit, Eko harus sabar menanti giliran para petugas yang memeriksa susu yang dibawa warga lainnya. Tiap wadah pun diperiksa dan diteliti, agar kandungan lemak dan proteinnya diketahui.

Desa Burno yang didiami 1.650 Kepala Keluarga (KK) memang unik. Selain letaknya di pinggir hutan, desa ini juga memiliki 1.300 ekor sapi perah.

Dari 6 dusun, Dusun Karanganyar menyumbang populasi sapi perah terbanyak. Berpenduduk 275 KK, jumlah sapi di Dusun Karanganyar sebanyak 912 ekor dengan produksi susu 5.800 liter per hari.

“Saya mengumpulkan susu dua kali sehari. Jam enam pagi dan sore sore,” kata Muhammad Eko.

Eko bukan asli warga Desa Burno, melainkan berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Sejak tahun 2009, dia bermukim di Desa Burno.

Jauh sebelumnya, dia tak pernah terbayang bakal mampu memiliki delapan ekor sapi perah dari hasil keringatnya sendiri.

Sebelum beternak sapi perah, Eko bekerja mencari kayu bakar di tepi hutan produksi yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Probolinggo, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kayu dikumpulkan untuk dijual sebagai kayu bakar di Pasar Senduro yang berjarak lima kilometer dari rumahnya. Untuk tambahan penghasilan, dia menanam jagung di petak sekitar 500 meter persegi.

“Kalau hanya bergantung pada penghasilan cari kayu bakar saja tidak cukup, sebab saya memiliki keluarga dengan dua anak,” ujarnya.

Nasibnya berubah sejak beternak sapi perah. Setiap ekor sapinya mampu menghasilkan sekitar 10-15 liter susu per hari.

Harga susu Rp7 ribu sampai Rp8,5 ribu per liter. Dibantu dua orang anaknya, tiap hari Eko memerah susu dari lima ekor sapi, sementara tiga ekor sapinya yang lain belum waktunya produksi susu.

“Rata-rata dalam setiap 10 hari penghasilan kotornya sekitar Rp3 juta. Asal telaten dan bekerja keras,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Trending di Ekonomi