Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

Religi & Pesantren · 22 Mar 2023 18:49 WIB

Tertutup Awan, Rukyatul Hilal Disudahi Lebih Cepat


					Pemantauann hilal di Pantai duta, Paiton Perbesar

Pemantauann hilal di Pantai duta, Paiton

Probolinggo – Tim Hisab Rukyat (THR) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo memantau hilal guna menentukan awal Ramadan di Pantai Duta di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Rabu (22/3/2023).

Rombongan THR tiba sekitar pukul 14.00 WIB di lokasi dan langsung mempersiapkan sejumlah alat pemantauan.

Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam pemantauan tahun ini. Mulai dari alat tradisional seperti gawang lokasi dan benang azimut, hingga alat modern seperti teleskop yang berjumlah tiga unit.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar mengatakan, pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah ini dilakukan selama 31 menit dari pukul 17.26 – 18.07 WIB. Namun, selama pemantauan tersebut, hilal gagal terlihat.

“Rukyatul hilal ini tergantung kondisi cuaca. Jadi kondisi alam sangat menentukan,” katanya, Rabu (22/3/2023).

Ia menyebut, tidak berhasilnya kegiatan tersebut melihat hilal, tidak terlepas dari kondisi awan tebal yang menyelimuti lokasi hilal. Sejumlah alat pemantau yang disediakan, gagal menembus ketebalan awan.

Padahal, sebelum memasuki masa pemantauan, kondisi alam terlihat sangat cerah, tidak ada tanda mendung sama sekali. Namun, bebberapa menit sebelum pemantauan, kondisi langit tiba-tiba secara perlahan berubah menjadi gelap.

“Kami tidak melihat (hilal, Red.) karena tertutup awan tebal,” katanya.

Bahtiar pun menyebut, pada pemantauan kali ini, posisi hilal berada pada tiga derajat di sebelah utara matahari dengan ketinggian delapat derajat. Posisi tersebut, pada saat dilakukan pemantauan, sangat tertutupi oleh awan hitam. Dengan kondisi tersebut, pemantauan yang sejatinya dijadwalkan berlangsung 31 menit, akhirnya dicukupi selama 23 menit.

“Kami cukupi karena faktor awan itu. Karena secara logika, di ketinggian delapan derajat saja tidak terlihat, apalagi di satu derajat,” ujarnya.

Dengan hasil tersebut, ini menjadi kali kelima THR Kemenag setempat gagal melihat hilal awal Radaman. Namun, menurut Bahtiar, sudah ada sejumlah daerah seperti Makassar dan Gresik yang sudah berhasil melihat hilal.

“Oleh sebab itu, kami imbau kepada masyarakat, untuk tetap menunggu hasil itsbat Kemenag RI,” katanya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren