Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 24 Mar 2023 17:55 WIB

Bulan Ramadhan baru Hari ke-2, Harga Daging Ayam Potong Sudah Meroket


					MEROKET: Salah satu lapak pedagang daging ayam potong di Pasar Semampir Kraksaan. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

MEROKET: Salah satu lapak pedagang daging ayam potong di Pasar Semampir Kraksaan. (foto: Ainul Jannah)

Kraksaan,- Memasuki bulan Ramadhan, sejumlah komoditas dapur di Kabupaten Probolinggo mulai mengalami kenaikan harga. Seperti harga daging ayam potong yang kini tembus Rp40 ribu per kilogram (kg).

Salah satu pedagang ayam potong asal Kecamatan Krejengan, Zulfikar mengatakan, harga daging ayam potong dipasaran cukup beragam. Mulai dari Rp36 ribu/kg hingga Rp40 ribu/kg.

Padahal sebelumnya, harga daging ayam horn ini berada di kisaran Rp34 ribu/kg hingga Rp35 ribu/kg. Menurut Zulfikar, mahalnya harga daging ayam potong disebabkan harga kulaknya yang tinggi.

“Karena ngambilnya (kulakannya, red) juga mahal. Per kwintalnya itu sekitar Rp2,3 jutaan lah. Jadi harga di pasaran juga terpaksa dinaikkan,” kata Zulfikar, Jum’at (24/3/23).

Sementara itu, salah satu konsumen ayam potong di Pasar Semampir Kota Kraksaan, Musyarrofah mengaku kaget mendapati harga daging ayam potong sudah naik. Padahal, bulan Ramadhan masih memasuki hari ke-2.

“Ya kaget, karena naiknya itu langsung Rp5 ribu/kg, biasanya naik paling tinggi Rp2 ribuan gitu,” keluh ibu muda ini.

Menurutnya, merangkaknya harga daging ayam tidak seperti bulan Ramadhan tahun lalu. Sebab pada bulan Ramadhan kali ini harga daging ayam naik lebih awal.

“Kalau dulu itu naiknya pas akhir Ramadhan, hampir hari raya itu baru mahal. Kalau sekarang ini pas awal-awal Ramadhan sudah mahal,” ujarnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 195 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi