Probolinggo,- Baru-baru ini publik dibuat terpukau oleh penampilan M. Syaiful Bahri, peserta Akademi Sahur Indosiar (AKSI) 2023. Siapa sebenarnya Bahri yang identik dengan peci hitam itu?
Bahri dilahirkan di Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, 25 tahun silam. Sejak remaja, ia memang menyukai dunia dakwah.
Selama itu pula, Bahri terus belajar publik speaking. Belakangan diketahui, Bahri tak hanya pandai berdakwah namun juga mahir menyanyi.
Kemampuannya kian terasah saat menimba ilmu di Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Selama tiga tahun ‘nyantri’ di salah satu pesantren tertua di Indonesia itu, Bahri terus menempa diri.
Di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Bahri menempuh pendidikan formal di MA Model. Setelah lulus, Bahri melanjutkan studinya ke Universitas Negeri Malang (UM).
Selama kuliah di bumi Arema, ia juga membina dakwah di 7 lembaga pendidikan agama di Malang. Alhasil, Bahri juga mempunyai sejumlah murid.
Hingga pada akhirnya, pada pada 28 Januari lalu, Bahri mengikuti seleksi AKSI 2023. Proses seleksi dan sistem audisi dilakukan secara daring.
Bahri mengirimkan video dakwah melalui kanal yang disediakan tim seleksi. Video yang dikirimkan kala itu, ia tausiyah menggunakan pakaian adat Madura.
“Kemudian masuk pada seleksi wawancara, menjelaskan kelebihan yang dimiliki,” kata Bahri.
Tak disangka, ia lolos pada tahap berikutnya. Pada 1 Maret 2023, Bahri dihubungi panitia seleksi dan dinyatakan masuk top 24 AKSI yang akan tampil di Indosiar pada bulan Ramadhan.
“Motivasi saya ikut AKSI adalah ingin bermanfaat lebih luas dan merasa tertantang ketika salah satu anak didik (Shonif Malang Top 6 AKSI) masuk AKSI tahun 2022 lalu. Dan yang terakhir adalah ingin membanggakan tanah kelahiran, Lumajang” urainya.
Namun meski ber-KTP Lumajang, dalam AKSI 2023 ini Bahri mengikuti audisi atas nama santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad, Gasek, Kelurahan Karangbesuki, Kota Malang.
“Harapan saya kepada pemuda yang lain adalah semoga termotivasi, dan tidak menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” pesannya.
Bahri, yang saat ini memasuki semester akhir dengan program studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Malang, merupakan satu-satunya wakil Jawa Timur di AKSI 2023. (*)
Edito Mohamad S
Publisher : Zainul Hasan R