Pajarakan,- Ada yang berbeda di Pesantren Zainul Hasan Genggong Pajarakan Probolinggo pada bulan Ramadhan tahun ini. Kali ini, bulan puasa di salah satu pesantren tertua di Indonesia itu lebih meriah.
Kemeriahan itu tak lain karena digelarnya Musik Pengantar Sahur (MPS) atau festival musik patrol, Rabu (3/29/3/23) malam. Ragam alat musik dan pakaian unik khas nusantara ditampilkan dalam festival ini.
Diikuti sekitar 61 kelompok, para peserta mengambil start dari area PG Pajarakan lalu parade di sepanjang Jl. Pajarakan – Condong hingga menyentuh garis finish di halaman pesantren.
Dewan Pengasuh PP Zainul Hasan Genggong Gus M. Haris Damanhuri Romly mengatakan, festival musik patrol sejatinya rutin digelar Pesantren Genggong bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Namun sejak 7 tahun terakhir, festival musik tradisional itu vakum. Salah satu penyebabnya, lantaran pandemi Covid-19 yang sempat melanda Indonesia, termasuk Kabupaten Probolinggo.
“Dari dulu memang pesantren selalu bersama Pemerintah Daerah. Ini coba kami bangkitkan kembali lagi, rasanya sayang sekali kalau tidak kita angkat lagi karena ini kegiatan yang sangat positif,” kata Gus Haris.
Gus Haris berjanji, festival musik patrol akan kembali digelar rutin setiap tahun. Sebagai bentuk apresiasi terhadap para peserta, nantinya akan disediakan piala bergilir bagi para pemenang lomba.
“Do’akan saja, kita bisa istiqamah kedepannya. Ini kalau tidak dibuat event maka kreatifitas masyarakat tidak akan berkembang. Harapannya dengan kegiatan positif ini, masyarakat merasakan aura membangunkan sahur dengan regulasi dan standart yang seharusnya,” paparnya.
Salah satu peserta festival musik patrol, Novan dari tim Gabut Anta Family yang merupakan utusan dari Majelis Dzikir Wal Maulid Anta Badrun Genggong menilai, lomba musim patrol tidak hanya mengasah kreatifitas. Namun juga bermanfaat bagi masyarakat sehingga bisa menjadi tambahan berkah di bulan suci ramadhan.
“Tentunya lomba ini menjadi inspirasi di daerah kita masing-masing untuk mewarnai bulan yang paling dinantikan setiap tahun,” cetus Komandan Pol One ini.
Ia berharap, festival musik patrol bisa digelar setiap tahun saat bulan Ramadhan. “Harapan kedepannya semoga lomba patrol ini bukan yang terakhir, tapi akan menjadi langkah awal untuk tahun-tahun berikutnya,” harap dia.
Tak hanya peserta, warga yang menyaksikan festival musik patrol juga sumringah. Mereka merasa terhibur dengan musik yang ditabuh serta atraksi para peserta.
“Alhamdulillah, seru dan terhibur sekali. Memang sudah benar digelar tidak terlalu larut, agar menjadi hiburan bagi anak-anak juga,” ungkap warga yang menyaksikan festival musik patrol, Novi Anggraini. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R