Probolinggo – Serapan pupuk subsidi di Kabupaten Probolinggo terbilang cukup tinggi. Untuk jenis Urea sudah 24,11 persen yang tersalurkan. Sedangkan pupuk NPK sudah 15,09 persen.
Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian pada Dinas Pertanian (Disperta), Bambang Suprayitno mengatakan, dari total alokasi 30.604,917 kilogram (kg) untuk pupuk Urea, sebanyak 7.378,03 kg sudah tersalurkan. Sedangkan untuk jenis NPK, sudah tersalur 3.530,43 kg dari alokasi 23.393,761 kg.
“Jumlah tersebut sesuai dengan hasil rekap terakhir kami, untuk yang Maret masih terus kami rekap,” katanya, Jumat (31/3/2023).
Ia menyebut, tingginya serapan pupuk subsidi itu tidak terlepas dari masa tanam yang saat ini terjadi di sejumlah daerah. Siklusnya, saban awal tahun memang banyak petani yang baru memulai tanam padi.
“Januari – Maret memang masuk masa tanam padi. Jadi permintaan cukup tinggi,” ujarnya.
Bambang menambahkan, saat ini terdapat 115.438 petani di Kabupaten Probolinggo yang terdaftar di elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan berhak menerima pupuk subsidi. Meski begitu, ratusan ribu petani tersebut tak bisa seenaknya mendapatkan pupuk subsidi.
Ada regulasi yang mengatur, yakni Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Di dalam permentan tersebut diatur, hanya sembilan komoditas tanaman yang bisa mendapatkan pupuk subsidi, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi.
“Meski terdata, tapi tanamannya di luar yang sembilan, tidak bisa gunakan pupuk subsidi,” katanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.