Menu

Mode Gelap
Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

Ekonomi · 1 Apr 2023 14:23 WIB

Kripik Pisang Senduro, Camilan Khas Lumajang yang Kini Banyak Diburu


					UNTUNG: Produsen Keripik Pisang Senduro, Imam Masdi, memperlihatkan produknya. (foto: Asmadi) Perbesar

UNTUNG: Produsen Keripik Pisang Senduro, Imam Masdi, memperlihatkan produknya. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Salah satu tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri adalah mempersiapkan camilan. Camilan maupun aneka kue ini, nantinya disediakan sebagai suguhan bagi warga yang berkunjung ke rumahnya.

Selain demi menghormati tamu, tradisi ini tentunya membawa keuntungan bagi produsen makanan ringan atau camilan.

Seperti yang diakui Imam Masdi, warga Desa/Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Keripik pisang produksinya saat ini mulai laris manis diburu pembeli. Bahkan omset penjualan meningkat sekitar 50 persen dibandingkan sebelumnya.

Setiap hari, Imam dibantu sejumlah anggota keluarganya membuat keripik pisang. Dimulai dari mengelupas pisang jenis kirana yang masih mentah, memotong tipis-tipis dengan alat khusus dan menggoreng di atas tungku kayu.

Keripik pisang merupakan makanan cemilan yang biasa tersaji saat puasa dan Lebaran. Sehingga tidak heran, sejak memasuki bulan puasa para perajin sudah mulai kebanjiran pesanan.

Kebetulan daerah Kecamatan Senduro merupakan wilayah yang mudah untuk mendapatkan pisang jenis apapun. “Keripik pisang terdiri dari satu varian. Yakni rasa original,” kata Imam, Sabtu (1/4/2023).

Harganya mulai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, tergantung dari jenis pisangnya.

Adapun harga yang dipatok untuk pembelian eceran per 200 gram keripik pisang sebesar Rp10 ribu. Jika dijual kembali harga per kilogramnya bisa didapatkan dengan harga Rp12 sampai Rp15 ribu.

Sedangkan bahan baku pisang, memanfaatkan pisang khas Desa Senduro. Jenisnya pisang mas kirana, pisang buah, pisang agung, pisang rojopolo, dan ada juga yang terbuat dari tela madu dan talas.

“Kalau per harinya bisa mendapatkan Rp3 juta. Untuk pengolahan pisangnya bisa lebih dari dua puluh tundun pisang,” katanya.

Menurut Ikan, sepekan sebelum bulan puasa, sudah banyak pesanan yang masuk. Pesanan paling banyak selain warga lokal, berasal dari wilayah Malang dan Sidoarjo.

Dalam sehari, Imam bisa memproduksi 70 kilogram keripik pisang. Sedangkan dalam satu bulan, omset yang ia raup sekitar Rp90 juta.

“Ya, kalau ditotal hasil dalam sebulan bisa mencapai Rp90 juta,” ujarnya memungkasi. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 139 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Trending di Ekonomi